Alasan Kenapa di Hotel Tidak Ada Jam Dinding dan Guling, Sudah Tahu?
Sebagaimana yang telah diketahui, guling merupakan hasil kebudayaan Indisch atau Hindia Belanda pada sekitar abad 18 hingga 19. Dengan demikian, guling menjadi barang yang asing bagi orang-orang di luar Indonesia.
Padahal, tamu yang menginap di hotel tak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari mancanegara. Hotel pun tidak menghadirkan guling untuk menyesuaikan kebiasaan berbagai tamu yang datang.
Terlebih, hotel-hotel di Indonesia banyak yang mengusung konsep gaya hidup ala barat. Maka dari itu, pelayanannya pun juga mengacu pada western lifestyle.
Berbeda dengan bantal yang hanya digunakan untuk kepala, guling bisa digunakan secara sembarangan. Dengan begitu, kebersihan tidak bisa terjamin jika terdapat guling di kamar hotel.
Padahal, hotel sangat menjaga kehigienisan barang-barang yang ada di kamar untuk pengunjung. Namun jika tamu menginginkan guling, staf hotel biasanya akan menyediakannya setelah diminta.
Bayangkan jika ranjang di hotel tak hanya memiliki bantal, tetapi juga guling. Maka dipastikan ranjang akan menjadi penuh.
Imbasnya, space untuk meletakkan badan di atas kasur akan berkurang. Terlebih jika membawa pasangan atau keluarga, maka beristirahat di kamar hotel akan terasa tidak nyaman.