Begini Cara Lombok Bangkitkan Wisata MICE di Tengah Pandemi
Titik Wahyuni juga menjelaskan, panduan protokol kesehatan ini menekankan pada penerapan prosedur standar pelaksanaan kegiatan wisata MICE yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Turunan panduan operasional ini berasal dari Keputusan Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
“Melalui sosialisasi ini, diharapkan dapat memacu kreativitas pelaku industri MICE yang lebih baik dari sebelumnya, mengakselerasi kembalinya pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata, serta menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE yang memiliki value proposition,” kata Titik Wahyuni.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Mohammad Faozal, memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf dan seluruh stakeholders yang terlibat dalam sosialisasi panduan protokol kesehatan berbasis CHSE, khususnya dalam kegiatan wisata MICE.
“Kehadiran protokol kesehatan pada kegiatan wisata MICE diharapkan bisa mendorong industri MICE agar dapat beroperasi kembali dan tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19,” ujar Faozal.
Faozal mengatakan, pihaknya juga telah menyelesaikan pemberian sertifikasi CHSE pada tiap destinasi wisata di Lombok. “Sudah 120 sertifikasi yang telah kami berikan kepada pelaku usaha di bidang pariwisata. Namun perlu diingat, sertifikasi ini tidak permanen, bisa dicabut sewaktu-waktu apabila pelaku usaha tidak konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan,” kata Faozal.