Berbatasan dengan Malaysia, Pulau Sebatik Kaya Potensi Wisata
Sejumlah warung toko klontong maupun sembako tampak menjual beberapa barang Malaysia, mulai dari susu, minuman kemasan, makanan ringan, hingga beras. Barang itu sengaja didatangkan langsung dari Malaysia demi memenuhi isi perut masyarakat Sebatik yang berjumlah ribuan orang.
“Kalau barang dari Surabaya, harganya mahal dan bisa makan waktu lama,” kata Lizah (24), pemilik toko UD Nur Syaidah, salah satu toko kelontong di sebatik.
Bagi masyarakat Sebatik, kondisi demikian merupakan hal yang biasa. Pulau Sebatik sendiri merupakan pulau yang berbatasan langsung dengan Malaysia, karenanya pulau ini terbagi dua, antara Indonesia dengan Malaysia.
Untuk mendatangkan barang dan memenuhi kebutuhan sembako masyarakat di sana, warga mengandalkan dari Tawau, Malaysia yang berjarak beberapa kilometer. Sementara bila mengandalkan pasokan dalam negeri, memakan waktu berhari hari lantaran pasokan terdekat berasal dari Makassar atau Surabaya.
“Apa mau dikata, kalau dari Makassar atau Surabaya membutuhkan empat hingga lima hari, produk baru sampai. Tentu harga operasi logistik melambung, ini akan sangat berat untuk perbatasan,” jelas Advisor Human Resouces Division Kadin Kalimantan Utara (Kaltara) Mohammad Aidi Hendrik.