Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gaya Lucu Azia Riza saat Mancing dari Panik Tarik Pancingan sampai Bikin Pantun!
Advertisement . Scroll to see content

Dari Bau Wangi hingga Suara Azan Misterius di Gunung Salak

Sabtu, 08 November 2025 - 08:40:00 WIB
Dari Bau Wangi hingga Suara Azan Misterius di Gunung Salak
Tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak pada 9 Mei 2012 menyisakan banyak kisah memilukan sekaligus mistis. (Foto,: SMN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak pada 9 Mei 2012 menyisakan banyak kisah memilukan sekaligus mistis. Salah satunya datang dari Mas Sigit, seorang guru sekaligus anggota Mapala yang ikut terjun sebagai relawan tim SAR dalam proses evakuasi. 

Ia bercerita lokasi jatuhnya pesawat sulit dijangkau, terhalang hutan lebat, tanah curam, dan cuaca yang buruk. Setelah lolos pemeriksaan fisik di posko utama Cijeruk, Mas Sigit bergabung dengan rombongan tentara dan relawan lain untuk melakukan pendakian malam hari menuju titik tabrakan.

Setelah melalui jalur berat dan berliku, mereka akhirnya mencapai puncak dua lalu puncak satu. Di lokasi kejadian, pemandangan yang disaksikan sungguh memilukan: puing-puing pesawat hancur berkeping, kantung-kantung jenazah berserakan, dan tak jauh dari situ berdiri kompleks makam tua yang dikenal keramat, bernama Mbah Salak. Di tempat itulah, aura mistis mulai terasa sangat kuat.

Mas Sigit yang bertugas menarik jenazah dengan tali repling menyaksikan langsung kondisi korban yang mengenaskan. Salah satunya adalah jenazah perempuan berwajah cantik berpakaian biru putih, diduga seorang pramugari. Tubuhnya masih utuh, namun lehernya tampak panjang terentang dengan luka di wajah, pemandangan yang sulit ia lupakan. Di tengah hujan gerimis dan kabut tebal, tiba-tiba tercium bau wangi aneh dari arah jenazah tersebut.

Tak hanya itu, di tengah keheningan malam di hutan Gunung Salak, mereka juga mendengar suara azan yang samar-samar tanpa tahu dari mana asalnya. Sementara di sisi lain, helikopter logistik yang hendak menurunkan perbekalan justru jatuh menimpa pohon dan makam akibat cuaca buruk. Dalam satu hari, tim hanya mampu mengevakuasi enam jenazah sebelum operasi dihentikan menjelang sore.

Malamnya, para relawan duduk bersama di tenda sambil berbagi pengalaman mistis. Beberapa mendengar suara “krek-krek” dari tubuh jenazah yang sudah terpisah. Peristiwa itu membuat Mas Sigit yakin, bahwa di balik tragedi besar, selalu ada kekuatan tak kasat mata yang ikut menyaksikan semuanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut