Ecotourism Jadi Daya Tarik Baru, 10.000 Bibit Mangrove Ditanam di Pesisir Belitung
Perlu diketahui, hutan mangrove menjadi rumah bagi biota pesisir serta ekosistem secara keseluruhan. Dengan pemanfaatan yang baik secara lestari, mangrove juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, misalnya melalui ekowisata, budidaya ikan tangkap, maupun dijadikan berbagai produk seperti batik, kecap, sirup, dan lainnya.
Kegiatan penanaman mangrove ini sejalan dengan tugas penting Indonesia sebagai negara pertama yang menyatakan, sektor Forestry and Other Land Use (FOLU) akan mencapai kondisi net sink pada 2030.
Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 adalah kondisi yang ingin dicapai di mana tingkat serapan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.
Ke depannya, mangrove menjadi peluang untuk dielaborasi dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 karena kapasitas mangrove dalam mengurangi emisi dari sektor lahan dapat diperhitungkan.
"Kami memiliki visi yang sama dengan isu yang diangkat pada G20 tentang isu perubahan iklim, kami telah memulai program CSR yang dibuat dalam kampanye Mowilex Sustainability Initiative memiliki tiga pilar yaitu Kurangi, Hindari, Offset pada tahun 2019," ujarnya.
Selain melakukan penanaman pohon, kontribusi lainnya adalah program Konservasi Indonesia dan Pemerintah Sumbawa, yaitu melindungi habitat Hiu Paus serta mendukung ekowisata agar kelestarian Hiu Paus terus terjaga. Melakukan penghijauan pada hutan di Rimba Raya, Kalimatan, yang merupakan habitat bagi ratusan orangutan.
Editor: Vien Dimyati