Eksplor Keunikan Karimunjawa Melihat Fauna Langka di Hutan Mangrove

Karena tampak "kremun-kremun" akhirnya kepulauan ini dikenal dengan nama "karimunjawa" sampai sekarang. Amir Hasan kelak dikenal sebagai Sunan Nyamplung karena menanam biji pohon Nyamplung (Calophyllum inophyllum L) di Karimunjawa.
Pohon Nyamplung ini ternyata bermanfaat sebagai pemecah angin (wind breaker) untuk tanaman pertanian dan konservasi pantai, belakangan diketahui kalau biji nyamplung juga dapat dimanfaatkan sebagai biofuel. Sampai sekarang, makam Sunan Nyamplung masih ramai dikunjungi, baik oleh peziarah maupun oleh pengunjung yang tertarik mempelajari sejarah Islam yang berkembang di kepulauan ini sejak abad ke-15.
Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, di lima pulau yang berpenghuni. Beragam suku yang menghuni Karimunjawa adalah suku Jawa, Bugis, Madura serta Bajo, Buton dan Mandar yang hidup rukun secara turun temurun.
Ada banyak hal yang menjadikan wisata ke Karimunjawa memiliki keunikan yang tidak ada di taman nasional lain di Indonesia. Ekosistemnya yang asli, terumbu karang yang sehat, fauna langka dan pulau-pulau resor yang berwawasan lingkungan. Keramahan penduduk dan hidangan lezat dengan bahan baku segar hasil tangkapan nelayan lokal.
Berkembangnya sektor pariwisata telah mendorong pemerintah untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik. Listrik yang tersedia 24 jam, pengembangan Bandar Udara Dewadaru dan pembangunan Pelabuhan Legon Bajak dan masih banyak lagi demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan pengunjung yang datang berwisata.