Fakta Stasiun Cirebon yang Bikin Penasaran, Ternyata Populer di Kalangan Pelaut Eropa

4. Stasiun Cirebon dibangun pada 1897
Stasiun Cheribon SCS (Prujakan lama) dibangun pada 1897 Dalam rangka mengantisipasi jumlah orderan yang terus meningkat setiap tahun. Direksi SCS mulai mempertimbangkan perluasan stasiun untuk memisahkan pelayanan penumpang dan barang.
5. Sebagian area stasiun masih dimanfaatkan hingga kini
Sejak 2011, beberapa gudang di area Stasiun Cirebon Prujakan yang masih tersisa dimanfaatkan untuk menyimpan hasil produksi semen Holcim atas kerjasama antara PT. Holcim Indonesia Tbk dengan PT. KAI (persero). Untuk mendistribusikan semen di wilayah Cirebon dan sekitarnya, semen Holcim diangkut dengan kereta api dari pabriknya di Karangtalun Cilacap menuju Cirebon Prujakan. Stasiun Cirebon Prujakan (CNP) menjadi stasiun kereta api terbesar kedua di Daerah Operasi III Cirebon, setelah Stasiun Cirebon Kejaksan di Kotamadya Cirebon.
6. Arsitektur bangunan dipengaruhi gaya Eropa
Gaya arsitektur bangunannya adalah perpaduan dari ciri arsitektur lokal dengan pengaruh aliran seni Art Deco. Sebagaimana ciri khas bangunan batu yang berasal dari periode 1900-1920, fasad yang cukup menonjol adalah susunan simetris gedung. Apabila dilihat sekilas, siluet bangunan terdiri dari dua menara dengan atap berbentuk piramida yang mengapit bagian atas bangunan utama.
Editor: Vien Dimyati