Hadirnya PLBN Motaain, Warga Perbatasan RI Diuntungkan dalam Berdagang
ATAMBUA, iNews.id – Kalau di perbatasan Indonesia-Malaysia yang berada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas-Kalimantan Barat, warga Indonesia lebih banyak berbelanja barang dari Malaysia. Lain halnya dengan Indonesia-Timor Leste. Justru warga Timor Leste banyak membeli barang dagangan dari Indonesia yang lokasinya tak jauh dari PLBN Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Ada aktivitas perdagangan di zona luar PLBN Motaain yang hanya berlangsung tiap Selasa saja. Ketika MNC Travel menelusuri bersama tim MNC Media ke Pasar Motaain yang hanya dilindungi oleh terpal dan menutupi panas terik para pedagang, serta penjualnya tanpa adanya bangunan kios pasar, di sana terdapat beragam barang dagangan yang dijual.
Ada pakaian, alas kaki, ikan segar, sayuran, aksesoris ponsel, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang Pasar Motaain ini mirip dengan pasar malam. Bedanya, Pasar Motaain tidak berdagang sampai malam.
Harga yang dijual terbilang masih terjangkau, untuk cabai rawit khas Atambua dengan membayar Rp5.000 dapat satu ons lebih yang terbungkus dalam plastik gula. Kemudian gula aren khas mereka berbentuk lempengan bulat juga dijual Rp5.000 dapat empat lempengan. Sayuran sawi, kangkung, dan lainnya juga dijual dengan harga sama rata.
Ada ikan terbang juga dijual oleh pedagang, seikatnya ikan tersebut bisa dibeli dengan harga Rp20 ribu. Pedagang ikan sendiri tidak menjualnya dalam bentuk kiloan, namun dengan cara satuan atau per ikat. Banyak para warga Timor Leste mulai berbelanja di pasar itu dan mata uang transaksi yang digunakan dalam bentuk rupiah.