Hadirnya PLBN Motaain, Warga Perbatasan RI Diuntungkan dalam Berdagang

Sementara dari Timor Leste, ada minuman khas yang tidak ada di Indonesia, yakni minuman dari bahan mangga dan pisang yang telah dikemas dalam bentuk botol kaca dan kaleng. Minuman ini jika di-rupiahkan dijual senilai Rp600 ribu atau 40 dolar Amerika Serikat (AS) berisi 24 kaleng dalam satu dus.
Dari aktivitas perdagangan ini, Pelaksana Pemeriksa Bea dan Cukai PLBN Motaain Uways Al Qurni menyebut, Indonesia lebih banyak melakukan ekspor ke Timor Leste. Saat menyambangi beberapa warung di Timor Leste, memang barang yang dijual sama dengan di Indonesia. Bedanya, kios-kios yang ada di Timor Leste melegalkan penjualan minuman beralkohol jenis apa pun.
"Ada 251 ekspor hingga Maret 2018, kemudian impor 231," kata Uways, Senin 28 Mei 2018.
Barang ekspor dari Indonesia ke Timor Leste, antara lain kapuk, kemiri, pinang, kelapa, kopi, dan jambu mente yang kerap didistribusikan. Begitu pula bahan pokoknya. Alat pertukangan dan bangunan pun didatangkan dari Indonesia. Namun, alat-alat tersebut masuk dalam kategori ekspor sementara.
"Alat bangunan itu masuk ekspor, sementara karena hanya digunakan sesuai perjanjian kontraknya dan bisa balik lagi. Beda dengan bahan pokok, itu ekspor permanen dan tidak bisa balik lagi ke Indonesia," kata dia.