Kampung Unik di Banyuwangi, Singgah ke Desa Terpencilnya Ada Hutan Dikenal Paling Angker
JAKARTA, iNews.id - Bagi warga Banyuwangi atau Jember, mungkin sudah tak asing lagi dengan alas Gumitir. Terletak di perbatasan, kawasan ini selalu diselimuti cerita mistis dari siapa saja yang melintasinya.
Terutama jika singgah ke salah satu desa terpencil yang ada di Kecamatan Silo dan Kalibiru, Jawa Timur. Desa ini dikenal memiliki cerita misterius. Alas Gumitir merupakan kawasan hutan tidak berpenghuni. Pada jalur ini, terdapat banyak kelokan tajam dengan jurang pada bagian pinggirnya.
Beberapa orang yang melintasi daerah ini sempat mendapati hal-hal gaib salah satunya seperti pasar tak kasat mata. Penasaran seperti apa kisah keangkeran di Alas Gumitir Banyuwangi? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (5/7/2023).
Salah seorang pengendara yang pernah melalui kawasan Gumitir mengungkapkan jika dia sempat melipir untuk membeli kacang rebus, namun terkejut ketika dia sampai di rumah kacang rebus yang dibelinya telah berubah menjadi bunga tujuh rupa. Tak hanya itu, banyak sekali cerita masyarakat yang percaya jika Alas Gumitir digunakan sebagai tempat untuk pembuangan para pekerja paksa pada zaman kolonial Belanda, ataupun orang-orang yang dituding sebagai anggota golongan kiri, PKI.
Para penduduk sekitar percaya jika arwah-arwah itu masih bergentayangan di sekitar Alas Gumitir. Memang ada banyak sekali versi cerita mistis tentang kawasan Gumitir dari setiap pengendara yang melintas. Cerita lainnya juga berasal dari patung ikonik daerah Banyuwangi, patung Gandrung yang dibangun pada kawasan itu.
Patung Gandrung merupakan wanita dengan pakaian khas penari Gandrung dari Banyuwangi. Tak sekadar patung biasa, banyak saksi yang mengatakan patung ini memiliki kemampuan untuk mengubah posisi tangannya seolah-olah tengah menari. Patung ini sempat viral di media sosial, karena penampakan tangannya yang berubah saat difoto oleh pengendara yang beristirahat di sana. Tapi saat waktu pagi hingga sore, gerakan patung gandrung mengarah ke atas, di waktu malam gerakan tangannya mengarah ke bawah.
Beberapa orang menyebutkan patung tersebut memiliki sosok penunggu yang berubah-ubah. Kadang kala adalah sosok seorang anak kecil, dan kadang menjadi sosok perempuan berambut panjang.
Beberapa kejadian di atas mungkin hanya segelintir cerita dari banyaknya cerita gaib yang dialami oleh para pengendara. Diharapkan agar selama perjalanan, para pengendara tetap menjaga stamina, dan tentunya selalu meminta perlindungan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
Editor: Vien Dimyati