Kampung Unik di Kulonprogo, Singgah ke Desa Terpencil di Pegunungan Menoreh Ada Pemandangan Langka
Pegunungan Menoreh berada di sepanjang wilayah Kulonprogo. Apabila dilihat dari atas ketinggian, atap-atap rumah warganya bersanding dengan rimbunnya hamparan tumbuhan hijau. Jalan setapak menuju ke perkampungan warga sangat sempit, dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Jalanannya berupa tanah dengan di salah satu sisinya berupa jurang. Bahkan, mendekati perkampungan warga, kondisi jalan tak banyak berubah yang terbuat dari tanah, dan cukup berbahaya saat kondisi hujan, karena licin dan becek. Penting bagi wisatawan yang datang untuk ekstra hati-hati saat melalui jalanan di desa-desa hutan Menoreh.
Rumah penduduk di sekitar hutan Menoreh ini cukup sederhana. Jarak satu rumah dengan rumah lain sangat jauh, bisa dibayangkan saat malam tiba, suasana di desa-desa ini sangat sunyi dan gelap. Dikutip dari akun Youtube Cerita Desa Indonesia, Senin (31/7/2023), ditemukan banyak sekali kawanan monyet yang tinggal di hutan tersebut. Petani yang biasanya pergi berkebun kerap diganggu oleh monyet-monyet.
Desa-desa yang ada di hutan Menoreh bisa menjadi salah satu wisata alternatif bagi yang menyukai petualangan. Semakin jauh mengayunkan Langkah kaki, Anda akan dibawa ke titik yang semakin tinggi dengan medan yang tak begitu mudah. Ada beberapa puncak tertinggi yang cukup terkenal di pegunungan Menoreh, Puncak Gondopuro Wangi dan Watu Kendil. Kedua tempat tersebut adalah kekayaan alam dan bukti eksotisnya kawasan pegunungan dan hutan Menoreh. Berada di permukimannya, Anda akan menmukan pemandangan indah dan langka. Suasana di desa sangat langka dan jarang ditemukan di kota. Warga di sini juga hidup sederhana dan bahagia. Di puncak pegunungan ini, semakin berjalan ke atas, Anda akan menemukan embung yang terletak di ketinggian, embung Tonogoro yang berfungsi untuk mengairi kawasan seluas 30 hektare dan tanaman berupa pepohonan durian yang ada di bawahnya. Pemandangan alam dari kawasan embung ini tak kalah indah dan cocok dijadikan tempat untuk menenangkan jiwa.
Editor: Vien Dimyati