Kampung Unik di Nias, Pria Dianggap Dewasa jika Bisa Lompati Batu Setinggi 2 Meter
Mata pencaharian warga Desa Hilisimaetano
Mayoritas warga Desa Hilisimaetano berprofesi sebagai petani. Ada yang bekerja di sawah, perkebunan karet, kebun kelapa, dan lainnya. Hilisimaetano, juga dikenal sebagai lumbung padi terbesar yang ada di Kepulauan Nias. Hilisimaetano terbentang sepanjang kurang lebih 500 meter, yang menjadikannya kampung terpanjang di seluruh Nias. Desa Hilisimaetano tak hanya menarik wisatawan dengan pertunjukan tradisionalnya, tetapi juga berbagai kerajinan tangan hasil masyarakat setempat, yang ditawarkan untuk para wisatawan seperti anyaman, pahatan, ukiran dan pandai besi (Manofa). Berkunjung ke Desa Hilisimaetano, tak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan pengetahuan lebih tentang kebudayaan Indonesia.
Tradisi Fahombo
Tradisi Fahombo awal mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Kembali ke lompat batu, tradisi ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Ini akan menunjukkan kedewasaan, ketangkasan, dan keberanian. Apabila seseorang berhasil melompati batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm maka dianggap heroik dan prestisius, baik bagi individu, keluarga, bahkan masyarakat seluruh desa. Karena merupakan hal yang membanggakan, biasanya akan diadakan acara syukuran secara sederhana dengan menyembelih ayam maupun hewan lain.
Tak mudah untuk melompati batu setinggi itu. Oleh karena itu, banyak anak laki-laki telah berlatih sejak usia 7 tahun. Sesuai pertumbuhannya, mereka akan terus melakukan latihan dengan melompati tali, kayu, batu tiruan, atau lainnya dengan ketinggian yang terus bertambah sesuai usia. Pada akhirnya, latihan tersebut akan dibuktikan pada tradisi lompat batu ini.
Walaupun telah berlatih sejak lama, kenyataannya memang tidak mudah untuk bisa melakukannya. Tak sedikit dari mereka yang cedera saat latihan. Banyak orang yang meyakini selain latihan, terdapat unsur-unsur magis ketika seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna, maka mereka telah diberkati oleh roh leluhur dan para pelompat batu sebelumnya yang sudah meninggal.
Editor: Vien Dimyati