Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Pantai Kelingking Nusa Penida Dipasang Besi Lift Kaca, Netizen Murka!
Advertisement . Scroll to see content

Kampung Unik di Sulawesi Selatan, Singgah ke Desa yang Dihuni Kerajaan Kecil, seperti Ini Suasananya!

Rabu, 18 Januari 2023 - 17:10:00 WIB
Kampung Unik di Sulawesi Selatan, Singgah ke Desa yang Dihuni Kerajaan Kecil, seperti Ini Suasananya!
Mengintip kampung unik di Sulawesi Selatan (Foto: Youtube)
Advertisement . Scroll to see content

Tersembunyi di bawah gunung

Rumah adat Karampuang kedua (Puang Tomatoa) berdiri 50 meter di bawah gunung tempat rumah adat Karampuang pertama (Puang Gella). Rumah adat kedua ini berdiri dengan tiga tiang. Saat rumah adat Karampuang yang kedua terbakar, Puang Gella kemudian mendirikan rumah adat yang baru, karena pada saat itu ajaran Islam mulai masuk di daerah Karampuang, maka Puang Gella mendirikan rumah dengan 30 tiang sesuai dengan 30 jus yang ada dalam Alquran dan terdapat lima tiang di dalam rumah sesuai dengan lima rukun Islam, dan lima jendela. Semua rumah ini tetap memakai filosofi seorang Wanita. Material yang digunakan dalam membangun rumah adat semuanya di ambil dari hutan adat, saat mengambil hasil hutan harus dilakukan dulu upacara adat.

Sejarah Kampung Adat Karampuang

Kampung unik di Sulawesi Selatan ini memiliki sejarah panjang. Sama dengan daerah lain di Sulawesi Selatan, terbentuknya masyarakat adat Karampuang tak lepas dari kehadiran sosok misterius. Salah satunya To Manurung. Dia muncul dari atas bukit yang dikenal dengan nama Batu Lappa. Menurut cerita masyarakat, konon daerah sekitar Sinjai adalah lautan luas dengan sejumlah pulau-pulau atau daratan di tengahnya, termasuk Karampuang. 

Daratan yang muncul dari lautan ini dinamakan cimbolo, yakni daratan seperti tempurung di atas permukaan air. Di puncak cimbolo ini diyakini awal mula muncul Manurung Karampulue yang bisa diartikan ‘seseorang yang karena kehadirannya menjadikan bulu kuduk berdiri’, kemudian berubah menjadi Karampuang.

Sejarah lainnya ada juga yang mengatakan, Karampuang berasal dari perpaduan kata 'Karaeng' dan 'Puang', karena daerah tersebut merupakan lokasi pertemuan antara Raja Gowa (Karaeng) dan Raja Bone (Puang) dalam peristiwa bersejarah di masa lalu.

Upacara adat Mappogau Sihanu

Mengutip melalui akun Instagram @harianto6300, upacara adat Mappogau Sihanua (Pesta Kampung) merupakan upacara adat terbesar yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat pendukung kebudayaan Karampuang. Acara ini berlangsung selama satu minggu pada November tahun berjalan. Pelaksanaan Pesta Adat Mappogau Sihanua Karampuang adalah perwujudan rasa syukur atas keberhasilan panen pertanian atau perkebunan, nilai pelestarian alam, dan nilai seni.

Karampuang memiliki banyak ritual-ritual adat yang rutin terlaksana setiap tahun di antaranya Mabbahang, mappaota, mabbaja-baja atau mappipaccing hanua, menre ri bulu’, mabbali sumange’, dan malling. Adapun nilai-nilai yang ada dalam upacara adat mappogau hanua di antaranya nilai solidaritas atau persatuan, nilai filosofis dan religi, nilai pelestarian alam, serta nilai seni.

Namun perlu diingat, jika tertarik untuk memasuki perkampungan ini dan singgah ke rumah adat. Ada satu ritual yang harus wajib dilakukan, yaitu tidak boleh masuk ke tempat wisata ini sebelum melakukan ritual seperti mengambil batu dan melempar daun. Ritual tersebut, seperti daun untuk menghormati para leluhur dan batu untuk menghormati masyarakat yang ada di kampung tersebut.

Bagimana, tertarik untuk menjelajahi kampung unik di Sulawesi Selatan ini?

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut