Kampung Unik di Tengah Hutan Pahang, Singgah ke Desa Terpencilnya Ternyata Dihuni Suku Asli Malaysia
Mayoritas suku Bateq berada di Klantan, namun ada beberapa di Pahang dan Terengganu. Ciri khas dari suku Bateq adalah rambut keriting halus, berkulit hitam dengan bentuk wajah yang bulat dan lebar. Populasinya sekitar 1.000 orang termasuk anak-anak. Meskipun pemerintah telah membangun permukiman dengan rumah yang lebih layak, tetapi masyarakat suku Bateq tetap memilih tinggal di rumah-rumah tradisional mereka yang menggunakan pelepah kayu, batang pohon-pohon dan berbagai sumber alam lainnya.
Dalam satu rumah biasanya terdiri dari 3-4 orang. Mereka memanfaatkan lahan sekitar untuk dijadikan kebun dan sumber makanan sehari-hari. Dapurnya terletak di bagian luar rumah. Dengan tungku dari tanah liat, dan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Cara menyulut apinya juga sangat unik, dengan cara menggosok-gosokkan kayu atau batu.
Pada awalnya, suku Bateq merupakan salah satu suku yang hidupnya nomaden. Seiring berjalannya waktu, mereka memilih untuk menetap dengan mata pencaharian utama masyarakatnya adalah berburu hasil hutan. Meskipun suku Bateq memiliki bahasa suku aslinya sendiri, mereka selalu berinteraksi dengan bahasa Melayu. Pengecualian ini hanya berlaku untuk mereka yang tinggal satu kampung.
Editor: Vien Dimyati