Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Geger! Turis Muda Meninggal Dunia di Bali Diduga Keracunan Kutu Busuk
Advertisement . Scroll to see content

Kemenparekraf Apresiasi Kongres APAO 2024 di Bali Berdampak pada Ekonomi Sebesar Rp250 Miliar

Kamis, 21 Maret 2024 - 21:15:00 WIB
Kemenparekraf Apresiasi Kongres APAO 2024 di Bali Berdampak pada Ekonomi Sebesar Rp250 Miliar
Kemenparekraf Apresiasi Kongres APAO 2024 di Bali (Foto: Kemenparekraf)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penyelenggaraan event di Indonesia tidak hanya memberi dampak kepada perekonomian saja, tapi juga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Salah satu event yang berdampak kepada ekonomi adalah penyelenggara APAO (Asia Pacific Academy of Ophthalmology) Congress 2024 di Bali.

Staf Ahli Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf Masruroh mengatakan, penyelenggara Asia Pacific Academy of Ophthalmology Congress 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center pada 22-25 Februari lalu ternyata tidak hanya sekadar ajang pertemuan akademisi dan profesional di bidang kesehatan mata. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 6.000 peserta dari 80 negara ini turut memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi Pulau Dewata.

Mneurut Masruroh, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dampak ekonomi dari empat hari penyelenggaraan Kongres APAO 2024 diperkirakan mencapai Rp250,4 miliar.

"Angka tersebut mewakili kontribusi sebesar 0,94 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali pada 2024," kata Masruroh dikutip Kamis (21/3/2024).

Dia menjelaskan, dampak ekonomi ini terbagi ke dalam tiga komponen utama, yaitu dampak langsung sebesar Rp144,4 miliar, dampak tidak langsung Rp100,8 miliar, serta dampak ikutan sebesar Rp1,1 miliar.

Lanjutnya, kongres APAO 2024 tidak hanya memberikan dampak ekonomi sebesar Rp250,4 miliar, tapi juga memberikan penciptaan nilai tambah sebesar Rp146,6 miliar, serta menyerap sebanyak 1.836 tenaga kerja di Bali dengan rincian 585 pekerja pada dampak langsung, 1.139 pekerja pada dampak tidak langsung, dan 112 pekerja pada dampak ikutan.

"Dengan menyerap banyak tenaga kerja lokal, gelaran event internasional berkelas seperti ini membuka peluang ekonomi luas bagi masyarakat setempat," ujar Masruroh.

Dia menambahkan, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, serta sektor transportasi dan pergudangan menjadi sektor yang paling terdampak secara langsung dari gelaran kongres ini. Besarnya dampak langsung pada sektor akomodasi mencapai Rp62,8 miliar, sektor transportasi udara (domestik) sebesar Rp22,5 miliar, dan transportasi darat Rp17,3 miliar. Sektor makan minum, dampak langsungnya mencapai Rp30,7 miliar. 

Sementara itu, dampak tidak langsung lebih terasa pada sektor Perdagangan besar dan eceran senilai Rp25,1 miliar, serta sektor jasa lain sebesar Rp28,6 miliar. Dampak tidak langsung juga dirasakan sektor penjualan suvenir yang mencapai Rp14 miliar. 

Berdasarkan lama tinggal dan pengeluaran selama di Bali, delegasi internasional rata-rata menginap selama 6,16 hari dengan rata-rata pengeluaran sebesar Rp43,63 juta per orang. Pengeluaran tersebut terbagi menjadi pengeluaran untuk tiket penerbangan internasional (20 persen), tiket penerbangan domestik (14,9 persen), dan pengeluaran selama di Bali (65,1 persen).

Sementara itu, delegasi domestik rata-rata lama tinggalnya adalah 5,49 hari, dengan pengeluaran sebesar Rp18,45 juta per orang. Pengeluaran tersebut terbagi menjadi pembelian tiket penerbangan domestik (14,4 persen) dan pengeluaran selama di Bali (85,6 persen).

Secara keseluruhan, terjadi peningkatan kedatangan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada periode 19-25 Februari jika dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya (12-18 Februari) sebesar 8,6 persen.

Namun, jika fokus pada 4 hari penyelenggaraan Kongres APAO 2024, terjadi peningkatan sebesar 7 persen, di mana penumpang kedatangan domestik meningkat 14,6 persen dan internasional 1,6 persen.

Pencapaian positif dari penyelenggaraan Kongres APAO 2024 ini semakin menegaskan, event MICE menjadi kunci untuk mendatangkan wisatawan berkualitas dan juga memaksimalkan dampak ekonomi bagi tuan rumah. Kesuksesan APAO 2024 dalam menghasilkan multiplier effect ekonomi yang masif tentunya menjadi angin segar bagi pariwisata Bali. Dengan pencapaian dan pengelolaan yang matang, event skala besar seperti ini terbukti mampu menghadirkan berkah bagi seluruh lini perekonomian daerah secara berkelanjutan.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut