Lulusan Poltekpar Medan Diminta Kelola Danau Toba Jadi Destinasi Berkelas Dunia
“Digital Tourism 4.0 di industri pariwisata ditandai dengan 51 persen wisatawan mancanegara (wisman) yang datang atau inbound ke Indonesia adalah kaum milenial. Mereka dalam melakukan aktivitas pariwisata search, book, and pay 70 persen menggunakan media sosial. Kalianlah yang siap menghadapi persaingan di era Digital Tourism 4.0,” kata Arief Yahya kepada lulusan Poltekpar Medan.
Arief Yahya menegaskan kepada para wisudawan dan wisudawati bahwa disiplin ilmu dan keterampilan di bidang pariwisata merupakan pilihan yang tepat atau on the track. Hal itu karena industri jasa memiliki tingkat pertumbuhan devisa yang luar biasa.
Pariwisata Indonesia tumbuh signifikan pada Januari sampai Desember 2018 mencapai 12,58 persen atau jauh di atas pertumbuhan pariwisata di kawasan regional 7,4 persen dan pariwisata dunia tumbuh 5,6 persen.
“Begitu pula devisa yang dihasilkan tahun ini diperkirakan mencapai 18 miliar dolar AS atau berada di ranking teratas mengalahkan CPO. Kalau di era tahun 1980-an, kita selalu menyebut penghasil devisa di Indonesia adalah migas dan nomigas, tapi era sekarang kita menyebut dengan pariwisata dan non-pariwisata,” kata Arief Yahya.
Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip menyatakan, Poltekpar Medan mewisuda sebanyak 363 orang mahasiswa dan mahasiswi yang terdiri dari 37 orang lulusan Diploma IV dan 326 orang lulusan Diploma III.
“Berdasarkan dari hasil tracer study sebanyak 77 persen telah bekerja di sektor pariwisata dan sisanya 23 persen dalam proses menunggu mendapatkan pekerjaaan selama 3,5 bulan ke depan,” katanya.
Dia mengatakan, sebagai wisudawan terbaik 2019 adalah Letare Ulima dengan IPK 3,57 (Predikat: Terpuji) dari Program Studi Manajemen Patiseri (MPI).
Hadir dalam acara wisuda tersebut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, dan para direktur serta ketua Poltekpar di lingkungan Kemenpar.
Editor: Vien Dimyati