Mengenal Keindahan Kampung Adat Praijing Sumba, Rumahnya Unik bak Menara
1. Keunikan
Benda Megalitik di Kampung Adat Tarung Prainjing. Ada tiga kubur batu yang dilengkapi dengan dolmen (meja batu) di Kampung Adat Tarung Prainjing. Kubur batu yang dilengkapi dengan dolmen berbentuk seperti meja. Kaki meja terbuat dari batu balok yang dipahat dengan gambar manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang.
Menhir merupakan batu tegak yang berdiri di atas tanah atau di atas meja batu. Pada menhir terdapat ukiran-ukiran denan pola-pola yang sangat indah. Selain itu, ada benda sejarah lainnya, yaitu Arca Megalitik. Arca tersebut memiliki bentuk manusia primitif pada jaman Megalitik.
2. Lokasi
Kampung Adat Praijing terletak di Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kampung ini terletak sekitar 3 km dari pusat Kota Waikabubak
3. Rute
Jika berangkat dari kota Waikabubak, hanya berjarak 3 km saja. Saat ini akses jalan sangat mudah karena sudah beraspal, tetapi untuk sampai di kampung ini tidak ada alat transportasi umum, sehingga biasanya wisatawan menyewa kendaraan atau menggunakan jasa tour.
4. Tiket
Biaya tiketnya cukup murah dan terjangkau. Bagi setiap grup yang ingin memasuki desa wisata ini dikenakan biaya yaitu Rp50.000 per grup.
5. Spot Foto
Rumah suku Sumba sangat unik, beratap rumbai dengan dinding kayu. Rumah adat ini dibedakan menjadi tiga yaitu Lei Bangung (tempat memelihara ternak), Rongu Uma (tempat tinggal), dan Uma Daluku (untuk menyimpan bahan makanan). Atapnya berhiaskan ukiran sebagai pembeda antara “pintu lelaki” yang digunakan untuk masuk atau keluar rumah bagi kepala keluarga, dan “pintu perempuan” sebagai akses ibu ke dapur. Selain itu juga terdapat peti kubur batu Megalitik yang terdapat di depan masing-masing rumah. Keunikan ini yang membuat minat para wisatawan lokal dan luar negeri untuk berburu foto-foto.
Editor: Vien Dimyati