Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Pastikan Pemilik Email Penyebar Teror Bom 10 Sekolah Depok Bukan Korban Pemerkosaan
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Kisah Lumbung Padi dan Cornelis dari Depok

Senin, 19 Juli 2021 - 11:50:00 WIB
Mengenal Kisah Lumbung Padi dan Cornelis dari Depok
Mengenal Kisah Lumbung Padi Kota Depok (Foto: Ilo Hermanto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak hal menarik yang bisa dieksplorasi masyarakat terkait budaya, tradisi, hingga sejarah. Salah satunya sejarah terkait Kota Depok.

Tidak banyak yang tahu siapa Cornelis Chastelein, lelaki asal Hindia Belanda yang ikut andil menorehkan kisahnya dalam sejarah berdirinya Kota Depok. Cornelis seorang yang menjadi sponsor penanaman kopi dan gula tebu di Indonesia. 

Sebagai orang kaya raya di era-nya, Cornelis melebarkan bisnisnya hingga membeli 1244 hektare tanah di Depok pada 1696. 

Meskipun jauh sebelum kedatangan Cornelis, Depok sudah berpenduduk, saat itu hubungan sosial masyarakat Depok belum terlihat. Antara rumah satu, dengan rumah lainnya bisa berjarak hingga 5 kilo meter jauhnya. 

Tanah yang dibeli Cornelis, meliputi hingga Kelurahan Depok, Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok Jaya, Desa Mampang sebelah selatan jalan, Desa Rangkapan Jaya, dan Desa Rangkapan Jaya Baru. 

Tak lama setelah kedatangan Cornelis yang membawa 150 orang budaknya,  masyarakat Depok mulai mempunyai hubungan sosial tinggi. Keadaan ini juga didukung dengan bertambahnya kelompok penduduk, yaitu penduduk Cornelis Chastelein yang terdiri dari para pengikutnya. 

Cornelis membeli budak-budak untuk dipekerjakan di lahan pertaniannya dari raja Bali, dan para budaknya berasal dari Bali, Sulawesi, dan Timor.

Dari dulu, penduduk asli kampung Depok  bekerja sebagai petani dengan menanam padi. Terutama di daerah Sawangan Depok, di lokasi itu terkenal dengan lahan sawah yang sangat luas dan hasil tanaman padi melimpah.

Cornelis  tidak sempat membeli tanah yang berada di lokasi Sawangan. Saat itu, selain padi, daerah Sawangan juga dipenuhi hutan karet yang membentang luas. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut