Mengenal Pasar Apung di Kalimantan yang Unik, Ternyata Sudah Ada sejak Ratusan Tahun

Jam Operasional Pasar Terapung
Keberadaan Pasar Terapung hanya bisa dijumpai mulai pukul 06.00 - 08.00 WITA. Pemerintah Banjarmasin biasanya menyelenggarakan festival tahunan, berupa Festival Pasar Apung sebagai upaya melestarikan budaya setempat dan sebagai sarana untuk menarik perhatian para pelancong domestik maupun mancanegara.
Cara Menuju Pasar Terapung
Untuk mencapai Pasar Terapung cukup mudah, karena lokasinya yang berada di dekat kota Banjarmasin. Apabila berasal dari luar kota, Anda bisa transit terlebih dahulu di bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dari kota, Anda bisa menuju Kuin menggunakan kendaraan beroda dua atau empat, tepatnya ke dermaga-dermaga kecil Jukung. Bagi yang membawa kendaraan pribadi tak perlu khawatir, karena telah tersedia lahan parkir. Kemudian, untuk mencapai pasar, harus menyewa jukung atau perahu dengan membayar sekitar Rp60.000 (namun harga ini dapat berubah). Dengan jukung, Anda akan diajak untuk menelusuri sepanjang Sungai Martapura menuju ke hulu yang bermuara di sungai Barito.
Terancam Punah
Ya, pasar terapung ini memang terancam punah. Keberadaan pasar Terapung saat ini bagaikan peribahasa hidup segan mati tak mau, dengan berbagai faktor yang memengaruhi. Kini kebanyakan para pedagang Pasar Terapung berasal dari Alalak dan Berangas. Mereka lebih memilih berjualan di pasar-pasar terdekat. Seperti Pasar Kenjot Alalak Tengah, Pasar Tungging Berangas dan lainnya.
Kearifan Lokal
Pasar Terapung merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat Kalimantan dengan mempertimbangkan ekologi sungai sebagai media transportasi dan interaksi sosial. Para pedagang yang ada di Pasar Terapung biasanya menjual hasil kebun sendiri atau barang milik tetangganya yang disebut dukuh.
Editor: Vien Dimyati