Mengenal Sertifikat Sustainable Tourism sebagai Pengontrol Kepariwisataan
Pendekatan 'people' sebagai upaya pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, sedangkan 'planet' untuk pelestarian lingkungan.
Sementara itu, pendekatan 'prosperity' sebagai pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal, dan pendekatan manajemen sebagai tata kelola destinasi pariwisata berkelanjutan dengan mengedepankan semboyan 'Semakin Dilestarikan, Semakin Menyejahterakan'.
Program STDev diawali dengan Sustainable Tourism Destination (STD), yaitu penerapan konsep pariwisata berkelanjutan di destinasi wisata yang dikerjasamakan dengan Pemda.
Kemudian dilanjutkan dengan Sustainable Tourism Observatory (STO) yaitu pemantauan beberapa destinasi yang dikerjasamakan dengan lima universitas yaitu destinasi Sleman (Yogyakarta) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, Pangandaran (Jabar) dengan ITB, Sanur (Bali) bekerja sama dengan Universitas Udayana, Sesaot (NTB) bekerja sama dengan Universitas Mataram, dan Pangururan Samosir (Sumut) bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara.
Sementara itu, sustainable tourism certification (STC) merupakan rangkaian akhir dari keseluruhan program STDev tersebut.
Asisten Deputi Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata Frans Teguh mengatakan, kegiatan FGD (Focus Grup Discusstion) Analisis PESTEL seri ketiga kali ini mengangkat isu sosial dan kepariwisataan.
”Kepariwisataan mempunyai keterkaitan erat dengan isu sosial,” kata Frans Teguh.