November, IDF 2018 Pentaskan Tarian Kontemporer Taraf Internasional
JAKARTA, iNews.id - Bagi pencinta pertunjukan seni tari, tentu sudah familiar dengan Indonesian Dance Festival (IDF). Pertunjukan seni tari kontemporer bertaraf internasional ini merupakan festival tari kontemporer yang legendaris dan sudah ada sejak 1992.
Memasuki tahun ke-14, penyelenggaraan IDF 2018 menandai tahun ke-26 keberadaannya, dengan tema ‘Demo/cratic Body: How Soon Is Now?’. Menariknya IDF 2018 melibatkan delapan negara, seperti Indonesia, Meksiko, Prancis, India, Jerman, Australia, Korea Selatan, dan Singapura.
IDF ke-14 akan diadakan di berbagai tempat di Jakarta dari 6-10 November 2018. Jika tertarik ingin melihat pertunjukan tariannya, Anda dapat mengunjungi Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, Perpustakaan Nasional RI, dan Teater Salihara.
Ketua IDF 2018 Nungki Kusumastuti mengatakan, festival tari kontemporer ini diperhatikan dunia. Ada banyak puluhan direktur event hingga pemilik tempat pertunjukan dari dalam negeri hingga luar negeri hanya untuk melihat pementasan IDF.
"Di Indonesia seni tari memang belum sepenuhnya masuk ke industri. Beda dengan negara lain, seperti Korsel yang sudah disiapkan dananya. Padahal, seni tari sangat kreatif dan bernilai ekonomi. Dalam pertunjukan IDF 2018 ini, sasaran kami adalah anak muda agar ada generasi penerus," kata Nungki Kusumastuti di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Awal berdirinya IDF karena keprihatinan dosen-dosen yang merupakan seniman tari di Institut Kesenian Jakarta. Mereka prihatin karena sepinya kegiatan seni tari bertaraf internasional di Indonesia. Bermula dari itu, seniman tari ini mendirikan Indonesian Dance Festival pada 1992.
Para dosen Fakultas Seni Pertunjukan tersebut adalah Sal Murgiyanto, Nungki Kusumastuti, Maria Darmaningsih, Melina Surjadewi, Dedy Luthan, Tom Ibnur, serta didukung oleh Farida Oetojo, Sardono W. Kusumo dan lainnya untuk menggarap festival tari kontemporer, yang eksistensinya tetap terjaga hingga saat ini.
Selama lebih dari dua dekade, Indonesian Dance Festival berkibar di dunia tari internasional. IDF merupakan acara biennale yang mendorong munculnya koreografer terkemuka. Dalam setiap pementasannya, IDF menampilkan festival bergengsi bertaraf internasional.
IDF tidak hanya menampilkan karya-karya koreografer terkenal di dunia internasional, namun juga berupaya menemukan bakat-bakat para koreografer muda Indonesia untuk ditampilkan di IDF.
Program-program utama festival ini meliputi pementasan tari yang terdiri dari showcase (Kampana) dan main performance, workshop (akademi IDF), presentasi, seminar, penerbitan dan publikasi seni tari, kompetisi, master class, commission works, dan berbagai program stimulasi karya-karya baru, serta berbagai presentasi karya-karya inovatif dari para seniman muda potensial.
Hingga 2016, IDF telah berhasil menampilkan tak kurang dari 250 karya-karya koreografer terkemuka Indonesia dan karya-karya penting dari berbagai negara Asia, Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika. IDF juga didukung oleh para kurator tari internasional terkemuka, yaitu Tang Fukuen (Singapura), Daisuke Muto (Jepang) dan Arco Renz (Jerman).
Untuk memulai perhelatan internasional ini, Pre-IDF akan menampilkan para koreografer dan penari muda dari dalam maupun luar negeri.
Editor: Tuty Ocktaviany