Pelaku Ekonomi Kreatif Optimistis Bisa Bangkit dari Pandemi Covid-19
Seperti halnya Lola Amaria, Sutradara Film Hanung Bramantyo juga menyampaikan hal yang serupa. “Pada saat pandemi semua berhenti total. Ada tiga poyek film saya sebenarnya di tahun ini, yang sudah gala premier tidak jadi tayang di bioskop sampai saat ini, yang sudah tayang langsung diturunkan karena tidak ada penonton, sedangkan yang sedang proses pengambilan gambar harus berhenti,” ujarnya.
Kondisi ini menuntut pelaku ekonomi kreatif untuk adaptif dan melakukan transformasi digital. Prabu Revolusi menjelaskan, pelaku-pelaku yang adaptif dan melakukan transformasi digital bisa bertahan sampai saat ini, namun tidak semuanya mampu seperti itu. Kemenparekraf pun menjalankan program inkubasi untuk pembuat film dengan memberikan insentif agar lebih memahami platform digital dan penulisan skenario yang lebih adaptif dengan kondisi pandemi.
Hal ini pun lebih jauh lagi diungkapkan oleh Lola Amaria. Menurutnya, cepat atau lambat masyarakat memang harus beradaptasi dengan digital.
“Menurut saya bioskop bukan satu-satunya media untuk berkarya bagi pembuat film saat ini. Menurut saya ada banyak sekali ide di masa pandemi seperti misalnya tentang hoaks, tentang vaksin, apa pun yang berkaitan dengan pandemi yang bisa diproduksi sebagai film edukasi. Platform tidak harus bioskop, bisa televisi, bisa digital, karena mengedukasi masyarakat itu penting,” katanya.
Di saat pandemi ini pula kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan oleh pelaku ekonomi kreatif. Prabu Revolusi menjelaskan bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga selalu memikirkan tentang film, musik, selalu bicara tentang apa yang bisa kita bantu melalui kewenangannya. Seperti halnya di tahun 2021, ada beberapa program yang sedang disiapkan, pada saatnya nanti pihaknya akan mengumumkan program yang nantinya bisa membantu para pelaku ekonomi kreatif bisa tetap berkarya.
Selain itu, harapan bagi vaksin Covid-19 juga disampaikan oleh Lola Amaria. Dirinya berharap agar vaksin Covid-19 cepat terdistribusi dengan baik. Hal itu agar ke depannya, seluruh sektor sudah bisa kembali seperti sedia kala seperti sebelum adanya pandemi yang melanda Tanah Air.
“Optimisme teman-teman pelaku ekonomi kreatif sangat kita butuhkan agar kita bisa segera bangkit, dan ini perlu kesadaran menjalankan protokol kesehatan. Semakin cepat kita mengendalikan pandemi Covid-19, semakin cepat kita memulihkan kondisi ini, baik sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif,” ujar Prabu Revolusi. (CM)
Editor: Rizqa Leony Putri