Pelaku Wisata Harus Lengkapi Data Usaha di Tengah Pandemi, Ini Alasannya
Fadjar mencontohkan, kelengkapan data-data para anggota yang tergabung dalam asosiasi pariwisata akan memungkinkan penerapan program berjalan sesuai target sasaran. Termasuk dalam program pelatihan, bantuan pemerintah berupa stimulus maupun bantuan dalam bentuk lain, hingga pemberian insentif.
Sebelumnya dia berbicara dalam acara Focus Group Discussion “Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Mendukung Pelaku Usaha Wisata dan Ekonomi Kreatif di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” yang digelar di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020).
Sejumlah program yang saat ini dikembangkan untuk mendukung usaha pelaku parekraf di tengah pandemi di antaranya bantuan-bantuan serta stimulus seperti sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) gratis, penyaluran dana hibah pariwisata, serta bantuan langsung tunai ke pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Semua program itu menjadi upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga agar para pelaku usaha bisa tetap bertahan di masa pandemi Covid-19.
Hal itulah yang menurut dia, mendorong perlunya akurasi data yang lengkap terutama dari asosiasi yang memayungi para pelaku wisata dan ekonomi kreatif, sehingga program dan bantuan pemerintah dapat diterapkan sesuai sasaran.
“Kami berharap asosiasi pariwisata mendorong anggotanya untuk menyampaikan data yang akurat,” katanya.