Pulihkan Pariwisata di Selat Sunda, Kemenpar Contoh Bali dan Lombok
PANDEGLANG, iNews.id - Pasca-tsunami Selat Sunda Banten dan Lampung yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018. Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan ke lima titik destinasi wisata yang terdampak, mulai dari Anyer, Carita, Labuan, Tanjung Lesung dan Menes.
Dalam kunjungannya, Menpar Arief menjelaskan Kementerian Pariwisata, memiliki tiga hal strategi pemulihan destinasi pariwisata yang terkena dampak pasca tsunami. Pertama, pemulihan dari sisi SDM atau kelembagaan, lalu pemulihan destinasi dan yang terakhir adalah pemasaran.
“Strategi pemulihan ini dilakukan saat masa tanggap darurat selama 14 hari selesai. Yang pertama kita pulihkan adalah SDM dan kelembagaannya melalui kegiatan trauma healing untuk masyarakat yang berdomisili dan berusaha di destinasi wisata, termasuk para pekerja di sektor industri pariwisata, seperti pegawai-pegawai hotel, komunitas dan industri pariwisata itu sendiri,” ujar Menpar Arief Yahya di Posko Labuan, Pandeglang, Kamis 27 Desember 2018.
Bagi industri pariwisata, pihaknya yakin mereka kesulitan dalam membayar cicilan, atau tagihan listrik dan air. Untuk itu, nanti Kemenpar akan meminta kepada pihak terkait, untuk memberi relaksasi di bidang keuangan, termasuk cicilan ke Bank. Itu juga yang kami lakukan di Bali dan Lombok beberapa waktu lalu,” kata Menpar Arief.
Yang kedua, pemulihan pemasaran. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk berwisata ke pesisir Selat Sunda, terutama ke Pandeglang dan Serang.