Sandiaga Uno Ajak Akademisi dan Dunia Usaha Kolaborasi Bangkitkan Parekraf Nasional
Keyakinan tersebut dibuktikannya lewat pertumbuhan sejumlah subsektor dalam sektor ekonomi kreatif selama pandemi Covid-19.
Bahkan, sektor ekonomi kreatif itu diungkapkannya justru menyumbangkan sebesar Rp1.100 triliun pada 2020.
Hal tersebut secara langsung menempatkan sektor ekonomi kreatif Indonesia pada posisi ketiga dunia.
Antara lain, peringkat pertama Amerika Serikat dengan Hollywood, peringkat kedua Korea dengan KPop dan peringkat ketiga Indonesia dengan beragam sektor ekonomi kreatif, mulai dari kuliner, kriya, fesyen sampai kepada gaming, aplikasi, animasi, televisi dan radio.
"Pemerintah terus berupaya memberi kebijakan dan strategi supaya kita bisa bertahan, tapi tidak cukup hanya survive (bertahan). Kita harus revive (memulihkan) dan trive (merencanakan masa depan)," ujar Sandiaga Uno bersemangat.
"Saya juga menginisiasi bagaimana kita secara totalitas membantu dunia usaha, karena dunia usaha yang membuka lapangan pekerjaan untuk mata pencaharian dan penghasilan masyarakat," kata Sandiaga.
Pemerintah ditegaskannya harus hadir memberikan fasilitasi, di antaranya lewat bantuan insentif pemerintah yang jumlah anggarannya ditingkatkan hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Begitu juga kesempatan kerjasama lewat skema public private partnership (PPP) yang disebutnya sebagai kolaboraksi.
"Jadi bukan hanya kolaborasi, tapi diwujudkan dengan aksi. Kita harapkan ini adalah salah satu solusi nilai luhur bangsa kita, bergotong royong tanpa membebani anggaran negara," katanya.
Editor: Vien Dimyati