Talenta Digital Paling Dicari Industri Kreatif, Salah Satunya di Sektor Pariwisata hingga UMKM

Chelen mencontohkan aplikasi hasil karya anak bangsa bernama Cultura. Aplikasi ini merupakan media pembelajaran dan pelestarian budaya Indonesia berbasis gim dengan menggunakan teknologi augmented reality. Aplikasi ini dibuat oleh tiga mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya angkatan 2018.
“Jangan lupa, ragam karya anak negeri di bidang digital, maupun yang lainnya, harus didukung dan dilestarikan. Caranya, kita harus mencintai produk-produk buatan dalam negeri dan bangga dalam menggunakannya," ujar Chelen.
Ketua Umum Ekstrakurikuler Pandu Digital Indonesia Anshar Syukur menambahkan, di era digital sekarang ini, kecakapan digital sangat diperlukan. Dalam program literasi digital, ada istilah yang dia sebut sebagai pandu digital, yaitu masyarakat yang memiliki pemahaman, kemampuan, dan kompetensi mendasar terkait literasi digital. Fokus kegiatan ini ada di sektor UMKM, pariwisata, pendidikan, desa digital, petani, dan nelayan.
"Tantangan di era digital saat ini, khususnya di Indonesia, adalah keamanan siber, persaingan yang begitu ketat, pembangunan sumber daya manusia, akses internet yang belum merata, serta penerapan regulasi,” tuturnya.
Menurut Anshar, untuk mendukung kecakapan digital di masyarakat, bisa dikembangkan lewat kegiatan ekstrakurikuler di berbagai sekolah di Indonesia. Landasan aturan untuk mendukung kegiatan tersebut sudah ada, yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dibutuhkan kolaborasi banyak pihak untuk mendukung program ini.
Sementara itu, menurut CEO PT Mahakarya Berkah Sejahtera Muhajir Sulthonul Aziz, individu yang cakap digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras maupun perangkat lunak dalam lanskap digital.
Beberapa hal tersebut adalah cara menggunakan mesin pencarian, menggunakan berbagai aplikasi percakapan dan media sosial, serta memahami berbagai ragam transaksi digital. Transaksi digital ini meliputi dompet digital, uang elektronik, dan lokapasar.
"Kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital. Setiap kita diharapkan bisa mengoptimalkan penggunaan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber,” katanya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Editor: Vien Dimyati