Tantangan Pegiat Seni Lestarikan Kesenian Ketoprak di Era Modernisasi
JAKARTA, iNews.id - Pada era modernisasi, kesenian ibarat angin segar yang keberadaannya cukup langka. Maka itu, kesenian harus dilestarikan dan dijadikan warisan untuk generasi muda.
Hal itulah yang membuat seorang Tri Kadar Nugroho, pegiat seni asal Bantul, Yogyakarta yang masih ingin melestarikan seni lewat Kesenian Ketoprak.
Tri menilai, kesenian ketoprak cukup eksis sampai era tahun 1990-an. Namun, diakuinya, eksistensi itu juga mulai sedikit memudar dengan adanya era modernisasi. Lantas, dia bersama pegiat seni lain yang ada Yogyakarta mulai melakukan terobosan, salah satunya dengan mempopulerkan pentas seni ketoprak digital.
“Sebenarnya dari kawan-kawan di Jogja itu sudah banyak melakukan terobosan-terobosan supaya seni ketoprak itu eksis, seperti halnya mereka ada bikin ketoprak digital,” ujar Tri, dalam Podcast Aksi Nyata, di YouTube Partai Perindo, Kamis, (13/7/2023).
Meski begitu, Tri menilai, pentas seni ketoprak di panggung masih dibutuhkan dan harus terus dilestarikan. Karena, pada dasarnya, menonton pentas seni digital dengan yang di panggung tentu akan memiliki pengalaman yang berbeda.