Tantangan Pegiat Seni Lestarikan Kesenian Ketoprak di Era Modernisasi
“Tapi bagaimanapun juga untuk ketoprak digital itu rasanya tidak sebeda pentas di atas panggung. Tetap pemerintah harus sering-sering memberikan wadah, memberikan panggung pada mereka untuk pentas dan anak-anak muda bisa berekspresi,” katanya.
Tri juga menyebut, selama ini, pementasan seni ketoprak hanya terbatas pada festival antar kecamatan saja. Ia lantas berharap, agar pentas seni ketoprak bisa ditampilkan di ruang lingkup yang lebih besar lagi.
“Karena ada festival ketoprak yang dilombakan antar kecamatan dari anak-anak muda, tapi saya sebenarnya berharap tidak berhenti cuman sampai di situ. Jangan cuman pas mau pentas saja mereka baru berproses, tapi siap dipentaskan kapanpun. Jadi bukan karena lagi ada acara, tapi bisa menjadi bagian dari kehidupan ya,” tuturnya lagi.
Dia juga menyebut, agar pentas seni ketoprak bisa lebih diapresiasi dan bisa menjadi salah satu warisan kesenian dan budaya Indonesia yang juga dapat mendunia.
“Seni ketoprak itu yang penting dibikin murah, tapi tidak murahan, yang penting pentas. Karena ketoprak itu pada dasarnya kesenian rakyat, yang pasti ini harus terus diberikan kepada generasi-generasi selanjutnya,” katanya.
“Dan mereka bisa tahu ya, ini adalah budaya dan milik dari orang-orang Jogja dan milik dari bangsa Indonesia ya. Sehinggaorang luar negeri datang juga bisa menikmati mereka tahu ada kesenian ketoprak ini,” tuturnya.
Editor: Vien Dimyati