Target 20 Juta Direvisi, Menpar Proyeksi 18 Juta Wisman pada 2019
Menpar Arief juga menambahkan, dirinya berjanji kepada Presiden RI Joko Widodo ingin menjadikan pariwisata Indonesia menjadi yang terbesar. Pariwisata RI bisa mengalahkan pariwisata di Asean.
"Saya janjikan kepada Presiden. Pariwisata Indonesia jadi yang terbesar, bukan yang terbaik. Musuh di Asean mudah kita kalahkan seperti Malaysia, Thailand, dan lainnya. Tetapi saya tidak tetapkan Vietnam sebagai pesaing. Saya hanya bilang awas karena Vietnam melesat jauh," kata ujar Menpar.
Program realistis untuk mewujudkan 18 juta wisman pada 2019, Menpar mengatakan kuncinya pada konektivitas. Selama ini, konektivitas udara masih menjadi problem mendasar untuk mendatangkan wisman ke Tanah Air.
Kemenpar mencatat, data kunjungan wisman yang datang ke Indonesia pada 2017 rata-rata lebih dari 55 persen menggunakan Full Service Carrier (FSC), dan sisanya menggunakan Low Cost Carrier (LCC). Namun, ternyata pertumbuhan FSC rata-rata hanya 12 persen jauh di bawah LCC yang tumbuh rata-rata 21 persen pertahun.
“Untuk itu Indonesia harus mempunyai Low Cost Carrier Terminal (LCCT). Secara de facto Terminal 2F Bandara Soeta sudah menjadi LCCT airport sejak 1 Maret 2019, dan 1 Mei 2019 secara de jure Terminal 2F sudah menjadi LCCT,” kata Menpar Arief Yahya.