Target 20 Juta Wisman, 3 Kendala Utama Ini Jadi Perhatian Arief Yahya
"Persoalan perizinan mengeluarkan visa sudah lama terjadi. Dalam pengurusannya, masih sangat lama. Harusnya tidak perlu lama karena dibandingkan uang yang dikeluarkan turis dalam sehari lebih besar daripada mengurus visa. Bisa sekitar USD1.200- USD2.200 per hari," ungkap Menpar Arief Yahya, di sela kegiatan Indonesia Tourism Outlook (ITO), Hotel Double Tree Hilton, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Selain masalah pengurusan visa, perizinan kunjungan kapal wisata yacht juga harus diperbaiki. Sebab, selama ini turis yang menggunakan kapal yacht membutuhkan waktu perizinan hingga tiga minggu, seharusnya bisa tiga hari.
"Hal lain yang menjadi kendala adalah turis yang masuk melalui kapal pesiar cruise. Kalau orang mau wisata ke Indonesia, parkirnya di Singapura, tidak bisa Indonesia. Alasannya, menyelamatkan cruise yang berbendera Indonesia dan itu sebenernya tidak ada," terangnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan, pada 2018-2019 diperkirakan pertumbuhan ekonomi di dunia makin membaik, termasuk di Indonesia. Pariwisata menjadi sektor paling penting.
"Tourism bagi Indonesia merupakan energi baru untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang melambat. Kita kekurangan energi untuk meningkatkan ekonomi. Tak ada yang bisa diharapkan, kecuali dari pariwisata dan kelautan," kata Faisal.
Menurutnya, saat ini adalah bagaimana caranya bisa menggaet turis sebanyak-banyaknya dan mereka bisa lebih lama tinggal di Indonesia.
"Harus cari sumber-sumber pertumbuhan baru. Tinggal bagaimana di daerah dipercantik. Karena tiap daerah sudah memiliki kekhasan sendiri," pungkasnya.
Editor: Tuty Ocktaviany