Terungkap, Ini Alasan Anak Muda Pilih Belajar hingga ke Luar Negeri
JAKARTA, iNews.id - Mahasiswa seringkali disebut sebagai agent of change yang diharapkan dapat memberikan perubahan di masa depan. Khususnya, membawa perubahan di sektor ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemi.
Maka itu, mahasiswa sebagai generasi muda harus dapat memberikan perubahan. Dengan mendapatkan beasiswa, mereka dapat menempuh pendidikan hingga ke luar negeri.
Rektor President University, Prof. Dr. Chairy mengatakan, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika mahasiswa bisa mendapat kesempatan kuliah di luar negeri. Selain meningkatkan kemampuan akademis dan memperluas wawasan akademis, termasuk mengasah keterampilan berbahasa asing, dengan kuliah di luar negeri mahasiswa bisa membangun jejaring di lingkungan internasional.
"Maka, ketika mendapatkan kesempatan untuk kuliah di luar negeri, manfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Prof. Chairi, melalui keterangannya dikutip Jumat (15/7/2022).
Prof Chairi menjelaskan, para mahasiswa bisa mendapat kesempatan mengikuti kegiatan perkuliahan di luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022 yang diselenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Ini adalah kali ke sekian mahasiswa PresUniv mendapat kesempatan mengikuti program IISMA. Seluruh mahasiswa tersebut akan mengikuti perkuliahan di berbagai kampus terkemuka di Asia dan Eropa," kata dia.
Adapun salah satu penerima beasiswa adalah Alexandra Evelyne dari Program Studi Manajemen batch 2020, PresUniv, yang akan kuliah di University College London, United Kingdom.
Kemudian, ada Nadya dari Program Studi (Prodi) Manajemen batch 2019 yang diterima kuliah di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Taiwan.
Beberapa mahasiswa lain akan kuliah di berbagai kampus di Asia dan Eropa, seperti di Hanyang University, Korea Selatan, University of Padua, Italia, University of Szeged di Hungaria, University College London, United Kingdom, dan Palacky University Olomouc di Czech Republic.
Sementara itu, mahasiswa lainnya, Muhamad Rizki Nugraha Darma Nagara dan Denisa Amelia Kawuryan, keduanya adalah alumni Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional angkatan 2015. Muhamad Rizki, yang biasa disapa Deris, melanjutkan kuliah di Program Master of Public Administration di School of International and Public Affairs (SIPA), Columbia University, Amerika Serikat (AS).
Deris mengatakan, ada ratusan ribu peserta yang mendaftarkan diri untuk memperoleh beasiswa melanjutkan kuliah S2-nya di luar negeri. Ini membuat proses seleksinya menjadi sangat ketat. “Itu sebabnya saya senang, karena berhasil menjadi salah satu dari 30 peserta yang diterima di Columbia University,” kata Deris.
Deris menambahkan, program ini adalah komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan masyarakat Indonesia melalui empat sektor, yaitu pemberdayaan anak muda, pengembangan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, dan transformasi pendidikan.
Sementara, Denisa melanjutkan kuliahnya di Program Master of Science in Sustainable Development, University of Sussex, United Kingdom. “Saya sengaja memilih program ini, karena ingin memahami tata kelola pembangunan berkelanjutan secara komprehensif. Dan, University of Sussex selama enam tahun berturut-turut menjadi kampus terbaik untuk development study menurut QS World University Ranking by Subject 2022,” kata Denisa.
“Dengan skill dan pengetahuan tersebut, saya berharap bisa berkontribusi dalam menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam rencana pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah,” katanya.
Editor: Vien Dimyati