Viral Wisata di Perkampungan Betawi, Bisa Petik Alpukat hingga Jajan Kerak Telor
Sejarah
Perkampungan budaya Betawi didirikan pada18 Agustus 2000 melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 tahun 2000 yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu yaitu Sutiyoso.
Sesuai dengan namanya, desa wisata ini merupakan kawasan yang difungsikan sebagai tempat pelestarian budaya Betawi, sehingga keseharian serta adat istiadat masyarakat Betawi dapat dijumpai di sini. Seperti latihan pencak silat, palang pintu, aqiqah, injak tanah, hingga ngarak penganten sunat.
Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter di mana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan sebagai tempat wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung.
Desa seluas 289 hektare ini juga memiliki dua setu, yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong yang dimanfaatkan untuk wisata air, seperti sepeda air, olahraga kano, dan memancing.
Suasananya pun asri dan sejuk karena dikelilingi rindangnya pepohonan khas Betawi seperti kecapi, rambutan, sawo, nangka, melinjo dan pisang.