4 Rasa Donat Paling Tak Lazim, Unik ada yang Ditaburi Jangkrik
JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tak suka donat? Makanan satu ini memang menjadi camilan manis yang disukai banyak orang. Adonan tepung yang digoreng lembut dan disajikan dengan toping-toping rasa yang manis.
Sejumlah rasa donat yang paling akrab di lidah orang Indonesia adalah donat yang ditaburi gula putih atau diolesi mentega dan ditaburi meses cokelat. Tumpukan donat lebih nikmat lagi jika disajikan hangat-hangat.
Sekarang, rasa donat pun sudah bermacam-macam. Mulai dari stroberi, kelapa, tiramisu, hingga matcha, yang terinspirasi dari sajian teh asal Jepang.
Tetapi selain itu, ada lho donat dengan rasa-rasa yang tidak lazim. Anda mungkin tidak pernah membayangkan untuk mencicipi donat tersebut. Berikut daftarnya seperti dilansir dari The Recipe, Sabtu (25/7/2020).
Donat tiga rasa super aneh
Apa rasanya jika tiga rasa yang jadi favorit Anda dijadikan satu? Mungkin, boleh saja jika rasanya saling melengkapi atau terasa pas di lidah. Tapi bagaimana dengan perpaduan dari tiga rasa seperti selai kacang, jelly, dan daging asap? Ya, donat yang satu ini menggabungkan tiga rasa tadi jadi satu.
Donat jangkrik dan daging babi

Donat yang satu ini pastinya akan dinobatkan sebagai donat terburuk sepanjang masa. Bayangkan, donat yang begitu lembut, harus disajikan dengan jangkrik, lelehan keju, dan potongan daging babi. Belum lagi, lapisan cokelat untuk menyatukan bahan-bahan aneh tadi.
Donat rasa wasabi
Wasabi biasanya disajikan bersama masakan-masakan tradisional Jepang seperti sushi. Nah, lalu apa jadinya jika wasabi yang rasanya pedas, dijadikan topping untuk donat? Belum lagi, donat wasabi ini ditambahkan dengan keju. Aneh, tetapi nyata.
Donat foie gras

Foie gras merupakan makanan khas Prancis yang terkenal di daratan Eropa, termasuk Bulgaria dan Hongaria. Ini adalah makanan yang terbuat dari hati angsa atau bebek. Lalu, foie gras inilah yang menjadi toping donat nan mewah. Donat foie gras ini kemudian disajikan bersama selai dan potongan kue di atasnya. Apakah Anda mau mencobanya?
Editor: Vien Dimyati