8 Nama Makanan Indonesia yang Berasal dari Bahasa Asing, Ada yang Jadi Favoritmu?
JAKARTA, iNews.id - Banyak dari nama makanan Indonesia yang berasal dari bahasa asing. Setelah diserap dari bahasa asing, pengucapannya disesuaikan dengan aksen orang-orang Indonesia.
Perlu diketahui bahwa beberapa makanan Indonesia memang merupakan hasil akulturasi dengan makanan dari negara lain. Hal ini terjadi karena banyak orang-orang dari negara lain berdatangan ke negara ini pada masa lampau untuk berburu rempah-rempah.
Adapun nama makanan Indonesia yang berasal dari kata dalam bahasa asing adalah sebagai berikut.
Bakso merupakan makanan rakyat di Indonesia yang begitu digemari oleh semua kalangan. Makanan ini berasal dari wilayah Fuzhou, Provinsi Fujian, Cina.
Mulanya, bakso tercipta dari seorang pria yang mencoba melembutkan daging yang dimasak agar dapat dimakan oleh ibunya. Nama ‘bakso’ sendiri juga berasal dari bahasa Mandarin, dimana ‘bak’ berarti daging (babi) dan ‘so’ artinya kuah.
Sama dengan bakso, nama ‘bakpia’ juga berasal dari bahasa Mandarin. ‘Bak’ memiliki arti daging (babi), sedangkan ‘pia’ berarti kue.
Dengan demikian, bakpia memiliki arti sebagai kue yang berisikan daging. Namun pada perkembangannya, isi bakpia kini tak hanya berasal dari daging, tetapi juga buah-buahan hingga cokelat.
Bistik merupakan masakan yang terbuat dari daging (sapi) dalam potongan besar yang disajikan dengan kentang rebus sayur-sayuran lainnya. Meskipun terdengar sangat lokal, nama makanan ini berasal dari bahasa Belanda.
Dalam bahasa Belanda, makanan tersebut disebut dengan nama biefstuk. Bangsa Belanda lah yang memperkenalkan makanan itu kepada orang-orang Indonesia pada masa penjajahan.
Selain bistik, perkedel juga merupakan makanan yang diperkenalkan oleh bangsa Belanda saat masa penjajahan di Indonesia. Sejak awal, makan ini terbuat kentang dengan campuran daging cincang yang dibentuk bulat-bulat gepeng dan digoreng.
Nama perkedel sendiri juga berasal dari bahasa Belanda. Dalam bahasa Belanda, makanan ini bernama ‘frikadeller’ atau ‘frikadel’.
Lekker merupakan kue tipis yang berbahan dasar telur, tepung terigu, susu, gula dan air. Tidak ada yang tahu pasti kapan dan oleh siapa makanan ini tercetus.
Namun nama ‘lekker’ sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya enak. Konon, orang-orang Belanda pada masa penjajahan selalu mengucapkan ‘lekker’ atau enak setiap kali mencicipi kue tersebut.
Meskipun terdengar sangat lokal, nama ‘semur’ ternyata berasal dari bahasa Belanda. Semur berasal dari kata ‘smoor’ yang memiliki arti ‘rebus’ atau ‘smoren’ yang berarti mendidih.
Untuk membuat semur, seseorang memang harus merebus bahan-bahan terlebih dahulu. Tidak ada patokan khusus tentang bahan utama, tetapi semur di Indonesia biasanya terbuat dari daging sapi, tahu, ikan laut, hingga jengkol.