Cara Menentukan Harga Jual Makanan agar Tidak Rugi, Cocok bagi Pemula
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak cara menentukan harga jual makanan. Cara ini cocok bagi pemula yang ingin berjualan.
Berkecimpung dalam bisnis tentu akan mempertimbangkan untung rugi. Tak terkecuali bisnis makanan. Untuk mengetahui keduanya, Anda dituntut harus tepat dalam menentukan harga jual makanan.
Di era sekarang, menentukan harga jual makanan memang susah-susah gampang, apalagi di tengah persaingan bisnis makanan yang kian ketat.
Tak heran, sejumlah pelaku bisnis makanan berlomba-lomba dalam hal strategi marketing, salah satunya melalui diskon besar-besaran. Namun, tetap saja, jika tak bisa menentukan harga jual makanan dengan tepat, diskon besar-besaran justru akan membuat Anda rugi.
Lantas, bagaimana cara menentukan harga jual makanan yang perlu diketahui pemula? Berikut ulasannya dirangkum pada Minggu (21/8/2022).
1. Hitung rincian modal, biaya produksi dan distribusi
Cara menentukan harga jual makanan pertama adalah dengan menghitung rincian modal. Langkah awal dengan menggunakan rumus Markup Pricing. Rumus ini cukup mudah dengan menambahkan berapa persentase dari pembelian bahan baku.
Di sini, Anda harus jeli kalkulasi besaran modal yang diperlukan, biaya produksi dan distribusi, biaya packaging, serta biaya lainnya. Ini termasuk harga semua bahan baku makanan dengan pembulatan ke atas, dan tetap harus dihitung harganya walaupun Anda mengambil bahan baku dari kebun sendiri atau diberi orang lain.
Sebaiknya, Anda membeli bahan baku di grosir, vendor, atau supplier terpercaya yang memberikan harga lebih murah.
2. Menentukan target pasar
Cara menentukan harga jual makanan yang lain tentunya juga harus sesuai dengan target pasar. Misalnya, Anda ingin membuka kedai kopi di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di kawasan perkantoran, maka harga jual tinggi masih masuk akal karena sesuai dengan tipe konsumennya, diikuti dengan kualitas rasa dan suasana yang nyaman.
Sebaliknya, jika Anda membuka kedai kopi di dekat kampus atau wilayah kelas menengah maka harga jual harus seimbang atau tidak lebih mahal dari rata-rata kedai kopi lain di sekitarnya.
3. Cek harga jual makanan kompetitor
Dalam usaha apa pun, termasuk di bidang kuliner, cara menentukan harga jual makanan juga harus memerhatikan harga milik kompetitor. Tujuannya adalah agar Anda bisa mendapatkan gambaran mengapa makanan kompetitor lebih digemari. Bisa jadi itu karena faktor harga jual di pasaran.
Prinsip dasarnya sederhana, menjual makanan dengan harga murah akan mendatangkan pembeli atau pelanggan yang cukup besar. Dengan demikian, potensi pasar pun jadi lebih besar.
Satu hal yang perlu Anda tanamkan ketika akan menentukan harga jual dengan melakukan analisis kompetitor ini adalah jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.
Sebab, jika harga terlalu tinggi dengan bahan baku yang cukup sama pelanggan potensial tentu akan meninggalkan usaha Anda.
Sebaliknya, jika harga yang dibuat terlalu rendah, maka potensi keuntungan yang didapat juga tidak begitu besar. Kemudian, Anda juga akan merusak harga pasaran yang ada. Oleh karena itu, Anda bisa mengambil jalan tengah.
4. Menambah value bisnis
Anda juga bisa menetapkan harga jual makanan yang sedikit lebih tinggi dari pasaran dengan menaikkan value bisnis milik Anda sendiri. Bukan hanya makanan enak atau porsinya lebih besar, namun Anda bisa membuat suasana warung, cafe, atau restoran jadi lebih bagus dan Instagramable lengkap dengan WiFi gratis.
5. Tentukan besaran keuntungan
Cara menentukan harga jual makanan terakhir adalah menentukan keuntungan. Setiap usaha tentu memiliki tujuan utama, yakni mendapatkan keuntungan dari penjualan. Ini pun berlaku pada usaha kuliner dan katering. Cara menentukan harga jual makanan dan menentukan besaran keuntungan yang akan diambil bisa dengan menggunakan cara menentukan margin pricing. Sebaiknya, Anda sudah memiliki gambaran berapa keuntungan yang ingin didapat dari setiap menu. Misalnya, 5%, 35%, atau 50% profit dari modal utama.
Editor: Vien Dimyati