Kenalan dengan Teh Lokal Asli Indonesia, Cocok Dikreasikan Jadi Minuman Kekinian
Waras Paliant selaku Ketua Paguyuban Tani Lestari mengatakan, posisi petani teh di Indonesia berada di paling ujung rantai pasok dengan segala keterbatasannya. Ketergantungan yang besar dengan pelaku lain juga semakin menempatkan petani pada posisi tawar yang rendah, sehingga harus ada solusi inovatif untuk mengubah kondisi tersebut.
"Salah satunya adalah seperti yang kami (paguyuban) lakukan bersama para petani dengan membangun produk teh rakyat yang telah kami beri nama Teh nDeso," ujar Waras Paliant melalui keterangannya belum lama ini.

Menurut dia, membanjirnya impor teh di pasaran Indonesia disebabkan konsumen Indonesia yang lebih menghendaki produk teh dengan harga murah. Hal itu membuat para pengusaha minuman dengan bahan baku teh, lebih memilih mengimpor teh berkualitas rendah dengan harga yang lebih murah.
"Jika kondisi ini berlanjut, tentu dapat merugikan sektor teh Indonesia dan pastinya akan memberikan dampak negatif bagi seluruh petani teh," kata dia.
Ratri Kustanti Direktur ITMA (Indonesian Tea Marketing Asisociation) mengungkapkan, ITMA akan selalu memberikan support pada produk teh rakyat, karena masa depan industri teh Indonesia sangat bergantung pada Perkebunan Rakyat, mengingat dominasi kepemilikan lahan ada pada mereka.
"Kami mengajak generasi muda terutama yang bergerak di sektor F&B, Kafe, dan UKM pangan untuk ikut membantu mempromosikan dan menggunakan produk yang dihasilkan dari teh rakyat," ujar Ratri.