Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS
Advertisement . Scroll to see content

Ketahui Manfaat Membatasi Asupan Gula untuk Gaya Hidup Sehat

Rabu, 28 Juni 2023 - 17:40:00 WIB
Ketahui Manfaat Membatasi Asupan Gula untuk Gaya Hidup Sehat
Ketahui manfaat membatasi asupan gula (Foto:
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Usai Pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat mengalami pergeseran. Masyarakat mulai menerapkan gaya hidup sehat, salah satunya dengan membatasi asupan gula. 

Perlu diketahui, mengurangi asupan gula merupakan upaya untuk mengendalikan kadar gula darah. Dampaknya dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.  Misalnya, dapat mengurangi risiko penyakit diabetes hingga penyakit jantung.

Tubuh tetap membutuhkan asupan gula agar tetap sehat. Sebab, gula merupakan salah satu sumber energi utama bagi tubuh. Hanya saja, asupan hariannya perlu dibatasi, sehingga tidak boleh berlebihan dan juga tidak boleh kekurangan. Dikutip melalui American Heart Association (AHA), pria sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh gula (36 gram atau 150 kalori) per harinya. 

Bagi Wanita, jumlahnya lebih rendah, yaitu enam sendok teh (25 gram atau 100 kalori) per harinya. Berdasarkan rekomendasi tersebut, membatasi gula sebaiknya dilakukan setiap hari untuk menghindari risiko berbagai penyakit serius.

Adapun beberapa manfaat yang didapatkan jika mengurangi asupan gula adalah dapat mencegah diabetes. Kelebihan lemak membuat tubuh kebal terhadap insulin dan pankreas tidak dapat memproduksi cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dengan mengurangi gula yang dibarengi olahraga dan mengatur berat badan, risiko untuk terkena diabetes dapat menurun.

Selain itu, membatasi asupan gula juga bermanfaat untuk mencegah perlemakan hati. Perlu diketahui, hati berfungsi untuk metabolisme fruktosa yang bisa menyebabkan akumulasi lemak. Jika mengonsumsi gula secara berlebihan, maka lemak yang dihasilkan oleh hati akan semakin banyak dan menyebabkan hati meradang dan berlemak.

Prof Hardinsyah, selaku Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia mengatakan, pemerintah bersama stakeholder memiliki komitmen mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) bidang pangan dan kesehatan. Di antaranya bertujuan mengentaskan kemiskinan dan kelaparan serta kekurangan gizi (tujuan 1), serta peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk pencegahan obesitas dan penyakit kronik tidak menular melalui peningkatan mutu gizi konsumsi pangan, aktivitas fisik dan perilaku sehat (tujuan 5).

"Dalam mewujudkan tujuan ini, tidak dapat dipungkiri, peran swasta khususnya industri pangan semakin besar dalam mengembangkan produk pangan yang mempertimbangkan aspek gizi dan kesehatan, termasuk bagi mereka yang memerlukan pembatasan asupan gula, di samping aspek citarasa," kata Prof Dr. Hardinsyah, melalui keterangannya belum lama.

Dia menjelaskan, salah satu respons terhadap upaya pembatasan asupan gula tersebut, Pergizi Pangan Indonesia, memberikan penghargaan Peduli Gizi 2023 dalam berbagai kategori seperti produk inovatif, program inovatif dan juga leader inovatif. Salah satu penghargaan produk inovatif ini diberikan kepada Teh Pucuk Harum Less Sugar sebagai Inovasi Teh Less Sugar atas pilihan minuman teh yang mendukung gaya hidup sehat konsumen terutama yang membatasi asupan gula.

"Sebagai salah satu produk minuman teh digemari masyarakat, Teh Pucuk Harum Less Sugar sudah mengambil langkah inovasi yang patut mendapatkan apresiasi, karena produk ini dapat menjadi alternatif pilihan yang mendukung gaya hidup konsumen, terutama yang perlu membatasi kadar asupan gula," ujar Prof. Hardinsyah lagi.

Prof. Hardinsyah juga berharap teh less sugar ini dapat terus berinovasi menghadirkan produk lain yang juga mendukung upaya peningkatan mutu pangan, perbaikan gizi dan kesehatan, serta berperan aktif dalam edukasi pangan dan gizi kepada masyarakat.

"Penerimaan masyarakat yang luar biasa ini melahirkan Teh Pucuk Harum Less Sugar. Minuman ini dapat menjadi alternatif bagi mereka yang membatasi asupan gula dalam tubuh. Tetap dengan kualitas Teh terbaik dari pucuknya, dengan kadar gula yang lebih rendah,” ujar Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations dan Digital Teh Pucuk Harum. 

Pada penyerahan penghargaan dari Pergizi Pangan Indonesia tersebut, Yuna juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari Pergizi Pangan Indonesia, dan atas penghargaan yang diterima. 

Dia menambahkan, di Indonesia, teh sudah menjadi bagian keseharian dan budaya masyarakat. Di samping itu, saat ini, masyarakat juga sudah semakin mementingkan gaya hidup yang lebih sehat. 

"Oleh karenanya, kami berharap predikat yang diberikan oleh Pergizi Pangan sebagai produk less sugar yang inovatif dan mendukung gaya hidup sehat dapat memfasilitasi para penyuka teh agar tetap dapat menikmatinya tanpa rasa khawatir akan asupan gula berlebih,” ujarnya.

Adapun teh less sugar ini memiliki kadar gula yang lebih rendah dibandingkan varian lain. “Kandungan gulanya 5 gr untuk setiap 100 mililiternya. Ini terbilang lebih rendah dibanding dengan standar 6 gr per 100 mililiter yang ditetapkan sebagai pilihan sehat. Demikian juga dengan kalori yang terkandung di dalamnya, yaitu 45 kilo kalori di setiap 240 mililiternya, lebih rendah dibanding dari varian reguler lainnya," ujarnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut