Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Ribuan Nasi Tumpeng Dibuang usai Pecahkan Rekor MURI di Karawang, Warga Kecewa Sudah Iuran Rp5 Juta
Advertisement . Scroll to see content

Kisah WNI Jualan Nasi Tumpeng di Singapura, Berawal Kangen Masakan Indonesia kini Laris Manis  

Senin, 10 Oktober 2022 - 23:01:00 WIB
Kisah WNI Jualan Nasi Tumpeng di Singapura, Berawal Kangen Masakan Indonesia kini Laris Manis  
Kisah WNI Jualan Nasi Tumpeng di Singapura (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Nasi tumpeng merupakan salah satu makanan khas Jawa yang memiliki bentuk unik, yaitu kerucut. Biasanya, nasi tumpeng memiliki warna kuning dan rasanya gurih.

Hidangan ini identik disajikan ketika ada kegiatan besar. Tidak heran jika berbisnis nasi tumpeng sangat potensial.

Bisnis nasi tumpeng ternyata tak hanya ada di Tanah Air. Di negara tetangga seperti di Singapura, nasi tumpeng ternyata menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. 

Hal itu sempat dirasakan langsung oleh Owner Butik Tumpeng, Ellen Widyasari. Dia menceritakan awal mula merintis bisnis nasi tumpeng di Singapura sebelum akhirnya pindah ke tanah kelahirannya, Indonesia.

“Butik Tumpeng ini usaha yang mulai saya rintis dari tahun 2007 waktu saya dan suami masih tinggal di Singapura,” ujar Ellen, membuka cerita dilansir dari live streaming Podcast Aksi Nyata, Partai Perindo, Senin, (10/10/2022).

Ellen mengungkapkan, kemampuannya di bidang masak yang kini menjadi lahan usaha menjanjikan, adalah hal yang ajaib. 

Pasalnya, saat itu, Ellen belum bisa memasak sama sekali. Dia mengaku baru mulai belajar memasak saat mendampingi suaminya yang saat itu bekerja di Singapura. Ternyata, di situlah dia baru merasakan memasak itu sangat mengasyikkan. 

“Karena kami tinggal di luar negeri kami jadi mulai suka masak ya lama-lama jadi makin sering memasak dan saya melihat ini sebagai peluang,” kata dia.

Ellen pun makin terpesona dengan dunia kuliner ketika seorang temannya yang sedang hamil, memesan katering harian padanya. Pada saat itu, Ellen mulai fokus dengan dunia masak.

“Gara-gara awalnya ada teman saya yang hamil, dia ngidam, minta dibikinin masakan, terus dia minta dikateringin buat satu keluarga karena dia waktu itu lagi nggak bisa masak,” katanya.

Selanjutnya, ada lagi seorang temannya yang memesan tumpeng. Permintaan itu Ellen sanggupi, hingga akhirnya dari mulut ke mulut, makin banyak order pesanan yang datang menghampirinya. 

Apalagi masyarakat Indonesia yang ada di Singapura memang selalu kangen dengan masakan Indonesia termasuk tumpeng.

Saat kembali ke Indonesia Ellen lantas kembali melanjutkan usahanya. Dia yang semula belajar masak secara otodidak, mulai menambah ilmu. Mulai dari ikut komunitas kuliner hingga mengikuti kursus memasak. 

Selama kurang lebih 15 tahun, Ellen konsisten menjalani usaha tumpengnya itu. Meski pandemi Covid-19 sempat melanda, dia tak putus asa dan tak berhenti berinovasi. 

“Tidak cuma di bisnis tumpeng aja ya, tapi di semua bisnis, yang paling penting itu adalah konsisten, kesabaran, dan tidak mudah putus asa,” katanya.

“Karena yang namanya hambatan itu pasti ada aja. Ada yang kadang kala bisa kita kontrol atau ada juga hal-hal yang nggak bisa kita kontrol kaya masalah pandemi kemarin. Tapi ada hal kita bisa mengatasi hambatan-hambatan itu menjadi sebuah tantangan yang bisa kita lampaui,” lanjutnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut