Kue Bugis Berwarna Ungu Jadi Hidangan Spesial Warisan Budaya Indonesia
Tak hanya Kue Bugis, salah satu kuliner khas yang mencuri perhatian di pergelaran gathering WBI kali ini adalah sebuah penganan yang tampak dipadukan dengan sambal matah khas Pulau Dewata Bali.
Penganan kanape dengan bahan dasar daging ayam tersebut tampak berpadu sempurna dengan sambal matah di atasnya.
Selain memiliki tekstur juicy dari daging ayam, kuliner satu ini juga memiliki cita rasa pedas nan segar karena terdiri dari perpaduan irisan bawang serta cabai yang gurih.
Paduan sambal matah ini dilengkapi dengan air perasan jeruk limau sehingga memiliki aroma yang khas.
Sebagai informasi, acara Warisan Budaya Indonesia (WBI) yang digelar selama 4 hari ini turut menyajikan berbagai kuliner yang berbeda setiap harinya mengikuti tema yang ada. Tujuannya, tak lain agar makanan khas Indonesia juga lebih dikenal.
Sebelumnya, pada acara WBI hari sebelumnya tampak menyediakan beberapa kuliner dari Jawa dan Sumatera. Mulai dari bistik Jawa, Wajit, jajanan pasar, Klepon, dan lain-lain.
Untuk itu, dari terselenggaranya acara Warisan Budaya Indonesia (WBI) ini diharapkan agar generasi selanjutnya bisa terus melestarikan budaya Indonesia. Tidak hanya dari segi fashion dan musik, tetapi, dari segi kuliner pun bisa terus diapresiasikan oleh generasi-generasi muda.
Acara gathering WBI Foundation juga melibatkan dan mengajak generasi muda pecinta budaya, untuk berpartisipasi dalam ajang “Culture Mania.”
Dengan memakai busana dengan sentuhan wastra dari berbagai daerah di Indonesia. Acara yang diiniasi oleh Bidang Anak Muda WBI ini diharapkan bisa membuat generasi muda semakin mengenal dan mencintai budaya Indonesia.
Selain diselenggarakan untuk membantu dan memberdayakan para pelaku UMKM budaya, kegiatan ini juga menjadi wujud kepedulian WBI untuk persatuan dan kesatuan. Ini menjadi keharusan untuk terus dijaga dan terbingkai dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Agar keberagaman budaya Indonesia tidak hanya menciptakan mata rantai yang indah, tetapi juga menjadikan Indonesia semakin mendunia.
Editor: Ismet Humaedi