Kulineran ke Toko Kue Tertua di Malang, Sudah Ada sejak Zaman Penjajahan
Kini, toko kue ini dikelola oleh generasi ketiga dari The Djie Hiap dirinya bersama sang anak bernama Charles, dan cucunya bernama Cornelia Feliciana (16). Ditemui MNC Portal, cucu generasi ketiga Cornelia Feliciana mengungkapkan, sejak awal toko kue yang dimiliki memproduksi dan menjual kue kering.
"Sejak awal yang utama kita memang jualan kue kering, dulu lebih banyak varian kuenya, dan juga ada kue-kue lain, dan ada asem jawa, tapi untuk saat ini tinggal kue kering," ujar Cornelia Feliciana, di toko kue Madjoe.
Perempuan berusia 16 tahun ini menyebutkan, bila sejauh rasa dan komposisi citra rasa kue tak pernah diubah sejak pendiri pertama The Djie Hiap di era Belanda hingga saat ini. Selain itu aneka toples kue juga masih dikemas sama, dengan bentuk sama yang vintage sejak berdiri, tentu ini yang menjadi ciri khas toko kue yang tertua di Malang raya.
"Bangunan tidak pernah ada perubahan. Di dalam juga tetap sama kurang lebih seperti ini seperti dulu. Yang berubah mungkin posisi kue dan isinya. Kalau toplesnya raknya dari dulu seperti ini," katanya.
"Saya rasa itu tidak bisa dicari, mungkin karena resep itu turun temurun. Itu sulit untuk dibuat sama yang lain. Mungkin kue sekarang rasa lebih modern, kita pertahankan rasa yang lebih kuno. Ini bisa dikatakan toko kue tertua di Malang. Kami hampir sama dengan Toko Oen," ujarnya.