Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Targetkan Bangun 1.000 Desa Nelayan Tahun Depan, Dilengkapi Dermaga dan Cold Storage
Advertisement . Scroll to see content

Lagi Tren Makanan Frozen Food Selama Pandemi, Cold Storage Makin Diminati 

Rabu, 29 Juni 2022 - 07:40:00 WIB
Lagi Tren Makanan Frozen Food Selama Pandemi, Cold Storage Makin Diminati 
Frozen food makin digemari selama pandemi (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Selama masa pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat mengalami perubahan. Salah satunya, dalam menyimpan makanan, masyarakat lebih memercayai frozen food.

Dari daging, kentang, hingga buah-buahan beraneka warna, kini bisa dijumpai dalam bentuk frozen food. Namun, di balik reputasinya yang tidak sebaik makanan segar, frozen food sebenarnya tidak selalu jahat bagi tubuh.

Ahli gizi dari AS, Esther Ellis menyebutkan, proses pembekuan tidak menjadikan suatu makanan menyehatkan atau tidak. Hal ini sepenuhnya tergantung pada kandungan gizi bahan makanan itu sendiri.

Menurut dia, bahan makanan pada dasarnya selalu melewati proses yang sama, dari proses panen, penyortiran, pencucian, hingga pengemasan. Jadi, tidak ada perbedaan nilai gizi antara sayuran beku dan sayuran segar, ataupun daging beku dan daging segar. "Proses pembekuan justru bisa mempertahankan kesegaran dan kandungan beragam vitamin dari suatu bahan makanan," ujar dia.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan KKP Artati Widiarty mengatakan, dengan adanya tren frozen food yang meningkat, cold storage atau tempat penyimpanan pendingin juga sangat dibutuhkan.

"Untuk mempertahankan nutrisi pangan yang dibekukan, dibutuhkan suhu hingga sampai 40 derajat celcius," kata Artati Widiarty, belum lama ini di Jakarta.

Artati menjelaskan, saat ini logistik pangan harus dijaga. Apalagi beberapa negara sudah menahan ekspor pangannya, itu contoh betapa ketahanan pangan ini sangat penting. 

"Kami mendukung peran swasta untuk menghadirkan cold storage sebagai tempat penyimpanan bahan pangan. Salah satunya ikan yang akan didistribusikan," kata dia.

Dia menambahkan, saat ini tren Frozen food di kalangan masyarakat mulai digemari. Dulu kemasan Frozen food masih sederhana. Sekarang masyarakat mulai berkreasi dengan kemasan dry ice. "Namun, syarat kelayakan makanan beku itu adalah jika pangan dibekukan sejak dini. Bukannya sudah di-display kemudian baru dibekukan," katanya.

Artati menambahkan, cold storage dapat menjaga ketahanan pangan. Dia mengapresiasi dengan dihadirkannya portable cold storage yang telah selesai diinstalasi oleh PT. DS Solutions International. Cold storage ini dikelola oleh PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia melalui anak perusahaannya yaitu PT. BGR Logistik Indonesia atau yang dikenal BGRLI.

Fasilitas portable cold storage ini terletak di komplek pergudangan Kelapa Gading dengan luasan sekitar 5.000 M. Terdapat 16 Unit Portable Cold Storage yang dibagi menjadi 3 Chamber besar dengan suhu yang dapat mencapai -40°C. Masing-masing telah dilengkapi dengan Anteroom. Fasilitas Portable Cold Storage ini sudah dilengkapi dengan berbagai macam sertifikasi international dan dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti industri perikanan, pertanian, farmasi dan lainnya.

Sementara itu, Herlin Herlianika perwakilan dari PT. DS Solutions International mengatakan, cold storage selama ini dijadikan barang mewah yang sulit dijangkau. Padahal, jika masyarakat banyak yang membutuhkan alat pendingin, tentu ini akan menjadi barang yang biasa dan dapat memenuhi ketahanan pangan di Indonesia.

"Jika banyak masyarakat butuh cold storage kita bisa berikan harga terbaik untuk masyarakat. Dengan demikian harga pangan di pasar ikut stabil," ujar Herlin.

Dia melanjutkan, apalagi di Indonesia, hasil pangan memiliki harga yang fluktuatif dan bergantung pada cuaca. Maka itu dibutuhkan cold storage.

"Jadi ini kewajiban stakeholder untuk menjamin ketersediaan pangan. Apalagi kalau ada perubahan iklim. Ikan hilang karena perubahan arus. Kalau iklim berubah, arus laut berubah. Jadi ikan hilang. Indonesia bisa kekurangan ikan," kata dia 

Kemudian, sayuran dan buah-buahan. Ini bisa gagal jika ada perubahan iklim. Baik saat cuaca basah atau kering. Kalau gagal panen maka harga makanan jadi mahal.

"Ini tidak akan terjadi jika kita memiliki penyimpanan logistik yang benar. Maka kita punya ketahanan pangan yang baik," katanya.

Terkait dengan tren frozen food, dia menambahkan, makanan beku jika dikelola dengan baik, maka vitamin yang terkandung akan terjaga.

"Idealnya penyimpanan makanan beku yang diproses dengan benar dapat bertahan selama 3-6 bulan, bahkan satu tahun. Asalkan ada standar penyimpanannya," ujar dia.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut