5 Makanan Khas Daerah yang Wajib Dicicipi, Ada Muku Loto hingga Kepiting Soka
1. Gudeg
Makanan khas daerah dari Yogyakarta ini sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia dan para pelancong dari berbagai negara. Gudeg bercitarasa manis dan berlimpah rempah. Gudeg dimasak menggunakan gula aren, santan, dan rempah-rempah tambahan termasuk bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, daun salam, serta daun jati, yang memberikan warna coklat kemerahan ke masakan.
Asal-usul nama Gudeg berasal dari bagaimana proses para pejuang di zaman kerajaan Mataram yang memasak ketika pasokan makanan menipis. Mereka memasak bahan-bahan yang ditemukan di hutan yaitu nangka dan kelapa, kemudian direbus menggunakan panci logam dan papan kayu disebut Hangudek (dalam bahasa Jawa) artinya mengaduk.
2. Rawon
Makanan khas daerah satu ini dikenal dengan kuah yang berwarna hitam pekat. Dengan campuran taoge dan daging serta jeruk nipis, bersamaan daun kemangi semakin menambah cita rasanya.
Rawon diketahui berasal dari Jawa Timur, yang membuatnya dikenal karena berwarna hitam pekat berasa dari kluwek. Di luar negeri rawon disebut black soup, dan makanan khas yang dihidangkan bersama nasi. Melansir dari laman Kemenkes, Rawon sempat menempati 12 sup terenak di Asia pada 2020.
Sementara, mengenai sejarah rawon memang belum jelas asal-usulnya. Tetapi banyak yang berspekulasi jika rawon adalah makanan raja-raja pada zaman dulu, bermula dari makanan rakyat jelata.
3. Muku Loto
Makanan khas daerah Nagekeo, Pulau Flores, NTT ini patut dicicipi. Makanan ini memiliki cita rasa pisang. Salah satu makanan kuno ini sudah ada sejak zaman leluhur. Muku loto disajikan pada saat pesta adat dan kerap ditemukan dalam acara perkawinan daerah setempat. Muku memiliki arti pisang, sedangkan loto artinya hancur. Jadi, muku adalah pisang yang masih mentah dikupas kulit hijaunya dan menyisakan kulit. Kemudian diolah dengan campuran daging sapi atau kerbau.