5 Makanan Khas Jakarta Terenak, Ada Kerak Telor dan Kue Cucur
JAKARTA, iNews.id - Makanan khas Jakarta ada banyak macamnya. Masing-masing memiliki keunikan dan kelezatan berbeda.
Beberapa makanannya mungkin sudah akrab di lidah, terutama bagi Anda yang tinggal di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Beberapa jenis makanan khas DKI Jakarta masuk dalam kebudayaan Betawi yang perlu dilestarikan. Sebab, selain rasanya enak dan lezat, makanan ini juga sarat akan nilai-nilai budaya.
Sejumlah makanan khas Jakarta saat ini masih ada yang mudah dijumpai, baik di restoran hingga toko kelontong.
Penasaran, apa saja makanan khas Jakarta? Simak informasinya berikut ini, seperti dirangkum pada Senin (8/2/2021).
1. Kerak telor

Siapa yang tidak tahu kerak telor? Makanan satu ini selalu ada di hari-hari spesial Jakarta. Sesuai namanya, kerak telor dibuat dari telur ayam, beras ketan putih, dan ebi. Cara membuatnya, bahan-bahan tadi disangrai kering. Kemudian, ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.
Kerak telor diketahui sudah ada dari zaman kolonial Belanda dan diciptakan oleh masyarakat Betawi secara tak sengaja Pada 1970-an. Saat itu, makanan ini dihidangkan saat pesta dan hajatan besar para pembesar. Namun, kini kerak telor mudah dijumpai di sekitar Kota Tua, Jakarta.
2. Roti buaya
Jika bicara tentang makanan khas Jakarta, tidak afdol rasanya bila melupakan roti buaya, makanan yang selalu ada di hari spesial warga Jakarta. Pasalnya, roti buaya senantiasa hadir dalam upacara pernikahan dan kenduri tradisional Betawi.
Di balik bentuknya yang unik, ternyata roti buaya menyimpan makna yang dalam. Suku Betawi percaya buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya. Oleh karena itu, roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam pernikahan.
3. Kue Cucur

Makanan khas Jakarta berikutnya adalah kue cucur. Jajanan pasar ini merupakan salah satu kuliner khas Betawi. Saat ini, kue cucur masih mudah ditemui di pasar-pasar tradisional dan festival-festival Betawi.
Kue cucur khas Betawi sendiri dibuat dari tepung beras dan gula aren yang digoreng. Bentuk kue cucur biasanya menggembung di tengah dan tipis di bagian pinggirannya. Rasanya pun tak perlu diragukan lagi, manis, gurih, dan legit. Selain rasanya yang enak, cara membuat kue cucur terbilang tidak sulit.
4. Soto Tangkar
Makanan khas Jakarta satu ini mempunyai sejarah tersendiri. Soto Tangkar, adalah salah satu kuliner Betawi. Tangkar, mempunyai arti iga sapi dalam bahasa Betawi pada zaman penjajahan Belanda. Menurut sejarah, para tuan Belanda di zaman itu biasanya memotong sapi untuk pesta besar.
Mereka akan menyisahkan bagian-bagian tertentu dari sapi yang dipotong untuk diberikan kepada para pekerja di antaranya adalah, bagian kepala, bagian dalam seperti paru-paru, usus, babat, serta iga. Oleh para pekerja, bahan-bahan itu diolah menjadi makanan yang beragam salah satunya Soto Tangkar.
5. Asinan Betawi

Makanan khas Jakarta yang terakhir adalah asinan Betawi. Orang yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan makanan satu ini. Sesuai namanya, asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran, baik melalui pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka.
Untuk asinan Betawi, terbuat dari jenis sayuran yang diasinkan dan diawetkan seperti sawi, kubis, taoge, tahu, selada yang disajikan dalam bumbu kacang yang dicampur cuka dan cabai. Ini kemudian ditaburi kacang goreng dan kerupuk mi. Sampai sekarang, makanan ini dapat ditemukan di rumah makan, warung, dan pedagang keliling.
Editor: Vien Dimyati