Mengenal 5 Kuliner Betawi yang Sudah Langka, padahal Rasanya Bikin Nagih
1. Sayur Babanci
Namanya terkesan aneh nan menggelitik, bukan? Panganan yang satu ini sepintas mirip dengan ketupat sayur. Nama babanci diketahui berasal dari penggabungan babah dan enci, karena pada dasarnya sayur babanci ini merupakan makanan khas Betawi-Tionghoa peranakan.
Apa saja condiment sayur babanci? Diketahui sayur ini tidak mengandung sayuran sama sekali, melainkan ketupat yang dipadukan kuah gulai dengan tambahan daging yang berasal dari kepala sapi, lidah sapi, dan cingur.
Sayur babanci mulai langka karena alasan bumbu-bumbu pembuatnya yang semakin lama sulit ditemukan. Karena susah dicari rempah-rempahnya, sayur ini kini hanya bisa dijumpai di Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha saja.
2. Sengkulun
Kue manis yang satu ini sepintas terlihat seperti kue keranjang, karena memang ada pengaruh budaya Tionghoa di sana. Tekstur kue Sengkulun sangat unik, lembut tapi keras. Aneh tapi bikin penasaran.
Kue sengkulun terbuat dari beras ketan dan gula merah. Biasanya, kue ini akan semakin enak di lidah karena taburan kelapa parut yang gurih nan manis.
3. Pucung Gabus
Baru pertama kali mendengar panganan yang satu ini? Itu kenapa pucung gabus mulai langka. Pucung gabus adalah makanan yang terbuat dari ikan gabus yang dipadukan kuah kluwek (pucung).
Karena ada kluwek sebagai bahan utama pembuatan makanan ini, Anda mungkin akan mengira kalau pucung gabus mirip dengan rawon yang warnanya hitam. Tapi, kalau soal rasa, pucung gabus dengan rawon itu berbeda sekali. Silahkan membuktikannya sendiri!