Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!
Advertisement . Scroll to see content

Mengulik Filosofi Rendang di Nusantara Marandang

Minggu, 02 Desember 2018 - 21:50:00 WIB
Mengulik Filosofi Rendang di Nusantara Marandang
Lezatnya rendang. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Masakan rendang selalu menjadi masakan spesial di hari-hari besar, terutama ketika Idul Fitri. Di mana masakan rendang atau randang ini dicampur dengan kuah opor dan sambal goreng ati.

Tak hanya itu, randang juga menjadi spesial karena ini makanan Nusantara yang berada di urutan pertama dalam daftar makanan terlezat di seluruh dunia. Masakan khas dari Sumatera Barat ini rupanya tak hanya sebagai kuliner terlezat dari Nusantara semata, tetapi randang memiliki nilai budaya yang kental di tanah Minangkabau.

"Randang khas Sumatera Barat juga memiliki nilai adat dan sosial budaya. Setiap peristiwa adat, yang harus tersedia sebagai syarat ya randang. Buat pesta adat, Idul Adha, Idul Fitri, randang itu menu wajib," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di pergelaran Nusantara Marandang yang dihelat di Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Bahkan, dia mengungkapkan, randang juga mempunyai filosofi tersendiri. Apa saja itu? Mari simak informasinya seperti dirangkum iNews.id, Minggu (2/12/2018).

Dagiang

Dagiang atau daging sapi yang menjadi bahan utama dalam penyajian randang memiliki arti sebagai lambang dari "Niniak Mamak" atau para pemimpin suku adat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut