Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS
Advertisement . Scroll to see content

Mengurangi Makan Tidak Bisa Cegah Obesitas, Ternyata Harus Didukung dengan Ini

Kamis, 31 Maret 2022 - 21:58:00 WIB
Mengurangi Makan Tidak Bisa Cegah Obesitas, Ternyata Harus Didukung dengan Ini
Cara Mengatasi Obesitas (Foto: NDTV Food)
Advertisement . Scroll to see content

Dr Dicky menambahkan, untuk orang Indonesia, BMI pada tingkatan 25 termasuk kategori berat badan berlebih, dan BMI lebih dari 27 dinyatakan sebagai obesitas. 

"Kita dapat memanfaatkan lingkar pinggang untuk menilai risiko seseorang terkena penyakit yang disebabkan oleh obesitas. Ukuran pinggang lebih dari 80 sentimeter untuk wanita dan lebih dari 90 sentimeter untuk pria meningkatkan risiko penyakit yang disebabkan oleh obesitas," ujar dr. Dicky.

Untuk mencegah dan mengatasi obesitas, diet memegang peranan penting. Diet yang biasa dilakukan sebagai bagian usaha untuk menurunkan berat badan, biasanya berfokus pada pembatasan energi untuk mengurangi berat badan.

Spesialis ahli gizi klinik, dr. Cindiawaty J. Pudjiadi, mengatakan, mengendalikan berat badan tidak cukup dengan usaha mengurangi asupan makanan dan menambah aktivitas olahraga. 

"Kita juga harus memerhatikan apa yang kita makan, bukan hanya seberapa banyak yang kita makan. Mengurangi kalori yang efektif bukan hanya dengan sedikit makan dengan tujuan menekan asupan kalori serendah mungkin," kata dia.

Sementara itu, Dokter Anita Suryani menambahkan, aktif secara fisik dipastikan dapat mencegah kelebihan berat badan dan obesitas. Namun, bentuk latihan tertentu mungkin memiliki dampak yang lebih besar pada komposisi tubuh. Yang dianjurkan adalah intensitas sedang dan sekitar 40 menit.

“Obesitas tidak hanya masalah estetika, tetapi juga berkenaan dengan masalah kesehatan yang serius. Orang yang hidup dengan obesitas memiliki risiko lebih besar terhadap penyakit kronis lainnya,” dr. Dicky menegaskan.

Dr Anita menjelaskan, untuk mengelola obesitas dan mencegah risiko komplikasi yang yang disebabkannya, pengobatan obesitas harus ditujukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai dengan anjuran kesehatan. Ini akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan menurunkan risiko komplikasi yang berhubungan dengan obesitas.

"Namun, makan lebih sedikit, bergerak lebih banyak mengandung pemahaman, penurunan berat badan hanya tentang diet dan olahraga, sementara faktor pemicu obesitas lainnya diabaikan. Meskipun latihan fisik memainkan peran penting dalam pola hidup sehat secara keseluruhan, itu bukan satu-satunya faktor dalam menangani obesitas," kata dia.

Menurutnya, masyarakat perlu melakukan konsultasi dengan tim profesional kesehatan, termasuk ahli diet, psikolog atau psikiater, atau tim profesional perawatan kesehatan lain untuk membantu memahami dan membuat perubahan dalam pola makan dan aktivitas sehari-hari.

Novo Nordisk memiliki komitmen jangka panjang terhadap obesitas untuk meningkatkan standar kehidupan orang-orang pengidap obesitas dengan mempertimbangkan bagaimana dunia melihat, mencegah, dan menangani obesitas, yaitu dengan menjadikan obesitas sebagai prioritas penanganan kesehatan.

Salah satu fokus adalah mendorong perubahan dalam permasalahan obesitas (driving change in obesity) di Indonesia dan dunia, melalui  pendekatan holistik yang dimiliki untuk mengobati obesitas.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut