Negara ASEAN Rumuskan Tren Kuliner Masa Depan Jelang Internasional Ekraf 2021
Founder Indonesia Gastronomy Network Vita Datau mengatakan, tren kuliner saat ini sudah mengarah ke gastronomy tourism. Di mana, wisatawan tidak hanya menekankan pada makanannya saja, tetapi juga diikuti dengan pengalaman serta mengulik sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri. Selain itu, wisatawan juga mencari kuliner yang berbasis healthy food, organic plant based, local ingredient, non alcohol drinks, dan minuman herbal.
“Pemikiran yang holistik harus kita miliki, mulai dari upstream, sampai dengan downstream. Mengingat tren gastronomy tourism mengedepankan tahapan dalam wisata kuliner mulai dari persiapan, pemilihan bahan baku makanan, proses memasak, hingga seni presentasi, estetika, dan mutu makanan tersebut. Oleh karena itu, peningkatan terhadap kualitas produk lokal sangat diperlukan,” kata Vita.
Dalam meningkatkan kualitas industri kuliner di ASEAN, menurut Vita terdapat dua hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah, yaitu capacity building dan regulasi. Dalam capacity building ada empat hal yang menjadi concern utama, antara lain produknya itu sendiri, SDM, proses distribusi, dan kegiatan promosi seperti meningkatkan lokal festival menjadi nasional festival. Selain itu, diperlukan regulasi yang mendukung produk kuliner lokal serta mengatur food safety dan higienitas.
“Supaya ini dapat terlaksana dengan baik maka, kita harus bekerja sama dalam membentuk tim yang kuat di skala ASEAN,” kata Vita.