Penuhi Kebutuhan Gizi Anak untuk Cegah Stunting, Begini Cara Atasinya!
Menurut Axton, tidak hanya itu, upaya intervensi juga dilakukan dengan memberikan makanan bergizi sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, dia menyadari untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia perlu dukungan dunia usaha untuk saling bersinergi.
Dia menambahkan, SBN Indonesia bersama dengan Apindo melakukan kampanye Gerakan Anak Sehat (GAS) - Kolaborasi
Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting (KIPAS) Apindo, gerakan ini merupakan integrasi antara prevensi dan intervensi pangan dengan target kepada sekitar 3.600 peserta yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dari usia 6-24 bulan di tiga lokasi yakni Kabupaten Bogor, Kota Serang dan Kabupaten Purbalingga,” kata Axton.
“Apindo berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting. Dunia usaha juga menyebut jika terdapat korelasi antara stunting dengan investasi. Stunting harus kita perangi bersama dengan pendekatan yang ilmiah dan berbasis sains untuk mewujudkan generasi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global," kata Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani.
Axton Salim kembali menjelaskan, dalam mengatasi 3 isu gizi nasional yaitu gizi kurang, obesitas dan defisiensi mikronutrien Indofood juga sudah melakukan beragam upaya intervensi dan prevensi antara lain bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk memberikan edukasi kepada para tenaga kesehatan dan kader
serta mengedukasi remaja putri baik melalui platform online maupun offline.
Menurutnya, Indofood juga mendukung fortifikasi wajib untuk mengatasi masalah micronutrient deficiency dengan menghadirkan produk yang sudah terfortifikasi dan menyediakan lebih dari 30 Stock Keeping Unit (SKU) dengan 'Pilihan Lebih Sehat'. "Kami berharap akan semakin banyak pengusaha yang berkontribusi dalam program Gas-Kipas Apindo
agar target intervensi 1.000 Posyandu dapat segera tercapai. Pada 2024 target prevalensi stunting sebesar 14 persen bisa kita wujudkan bersama," tutur Axton.
Editor: Vien Dimyati