Rawon Jadi Sup Terenak di Asia, Ini 3 Warung Legendaris di Surabaya
Kuah hitam rawon disajikan dengan bulir kecambah kecil serta taburan bawang goreng. Menyempurnakan rasa, menghempas pagi dengan gempita dan siang lewat perkasa.
Dari beragam rawon yang ada di Surabaya, Pak Pangat memberikan sentuhan rawon berbeda dengan adanya campuran empal suwir yang empuk dan gurih. Tak lupa, sambal khasnya menempel lekat di pinggir piring dan siap dicampur dengan rempah lainnya.

Selain komponen daging, Pak Pangat memberikan tambahan tempe goreng, perkedel dan telur asin. Menyempurnakan pilihan rasa dan melupakan sejenak keringat sebesar biji jagung yang mengalir deras di kening pelanggannya.
2. Rawon Setan
Jangan merinding terlebih dahulu ketika mendengar namanya. Istilah setan di sini bukan merujuk pada rawon yang disajikan para setan. Nama Rawon Setan bermula ketika buka pertama kali hanya pada malam hari hingga menjelang subuh.
Rawon Setan memiliki kuah hitam pekat, rempah yang lebih komplit dan berani menambah keluwak serta paduan toge dan bawang goreng. Para penikmatnya juga menyukai Rawon Setan karena potongan daging sapi dengan ukuran besar membanjiri isi piring. Meski berukuran besar, daging sapi tidak terasa alot saat disantap.
3. Rawon Kalkulator
Selalu saja ada pertanyaan kenapa namanya kalkulator. Tapi semua cerita rawon yang ada di kawasan Taman Bungkul ini berawal dari keunikan kasir yang mampu menghitung seluruh pesanan tanpa alat hitung.
Suaranya lantang dan menghitung semua pesanan pembeli dengan cepat. Karena kebiasaan yang terdengar itu, mereka menyebutnya dengan Rawon Kalkulator. Padahal dulunya nama rawon itu merupakan Warung Sedap Malam.
Sajian Rawon Kalkulator terhitung lengkap, didukung beragam gorengan seperti tempe, perkedel, ote-ote dan berbagai jenis telor. Rasa rawon yang pekat dan sambal yang mengugah selera menjadi salah satu pertimbangan orang selalu ingin kembali ke sana untuk menikmatinya dengan meriah.
Editor: Dani M Dahwilani