Selain Makan Sayur, Ini Trik Turunkan Kolesterol secara Alami  

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak makanan yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dan mengganggu kesehatan tubuh. Jika kolesterol jahat dibiarkan, tentunya akan berisiko menimbulkan penyakit.

Biasanya, Anda akan mengonsumsi obat dari dokter untuk mengontrol kolesterol. Namun, ada cara lain untuk mengontrol kolesterol, yaitu dengan cara mendetoksifikasi dengan berbagai makanan sehat.

Baca Juga

Sehabis Makan Daging Wajib Menyantap Sayuran Ini untuk Atasi Kolesterol

Kadar kolesterol yang berlebih tidak baik untuk kesehatan. Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) pilihan gaya hidup yang tidak sehat jadi penyebab utama kolesterol tinggi. Faktor genetika, kondisi medis tertentu, dan obat-obatan juga bisa sebabkan kolesterol tinggi.

Baca Juga

Trik Membuat Gorengan Sehat dan Rendah Kolesterol, Cocok untuk Camilan Santai

Salah satu terapi kolesterol tinggi yang disarankan dokter adalah obat statin. Tapi, obat tersebut punya efek samping berupa sakit kepala, kram otot, dan mual.

Beberapa terapi alami kerap direkomendasikan juga untuk meminimalisasi efek samping penggunaan obat tertentu dalam upaya menurunkan kolesterol tinggi.

Baca Juga

Tips Atasi Kolesterol usai Libur Tahun Baru, Salah Satunya Masak Pakai Bawang Putih

Dilansir dari Medical News Today, berikut cara detox kolesterol secara alami yang bisa dilakukan.

Baca Juga

4 Rekomendasi Makanan Rendah Kolesterol, Cocok Dikonsumsi Sehari-hari

1. Olahraga

Studi membuktikan olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan HDL. Studi yang dilakukan pada 2019 misalnya, menemukan dari 425 orang dewasa yang rajin olahraga menunjukkan penurunan tekanan darah, kadar gula darah menurun, dan kadar HDL meningkat.

Durasi olahraga yang disarankan bagi orang dewasa adalah 75-150 menit per minggu untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang substansial. Anda boleh meningkatkan intensitas olahraga, tapi harus bertahap.

2. Kurangi konsumsi lemak jenuh

Beda dengan lemak trans, kalau lemak jenuh teksturnya kebanyakan cair. Ini dapat ditemukan di daging merah, daging babi, kulit ayam, mentega, keju dan produk susu lainnya, atau minyak kelapa sawit.

Semakin banyak mengonsumsi pangan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi, semakin berisiko Anda memperburuk kondisi kolesterol dalam darah. Jika lemak jenuh menumpuk dan membentuk endapan keras di arteri, ini juga membahayakan kesehatan.

3. Rajin konsumsi sayur dan ikan

Lemak jenuh tunggal yang ada di sayuran, kacang-kacangan, dan ikan sangat kaya dan ini baik untuk tubuh. Ya, lemak jenis ini malah memberi manfaat.

Secara detail, berikut lemak baik yang boleh Anda konsumsi untuk menjaga kestabilan kolesterol baik yang tetap dibutuhkan tubuh:

- Alpukat

- Kacang-kacangan

- Minyak zaitun

- Biji bunga matahari

4. Hindari lemak trans

Lemak trans adalah lemak nabati tak jenuh yang telah mengalami proses industri yang disebut hidrogenasi yang membuatnya padat pada suhu kamar. Contoh mudah lemak trans adalah margarin. Lemak trans perlu Anda hindari karena mereka dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jika LDL menumpuk di arteri, ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

5. Perbanyak asupan makanan tinggi omega-3 dan omega-6

Omega-3 dan Omega 6 yang terkandung di dalam kacang kenari, ikan salmon, ikan tuna, minyak kedelai, dan biji bunga matahari dapat mengurangi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL (lemak baik).

6. Rajin konsumsi makanan kaya serat

Serat menjadi salah satu penolong tubuh untuk melawan LDL. Serat bekerja di dalam tubuh dengan menyerap air untuk membuat semacam gel di saluran pencernaan.

Serat tersebut yang kemudian bisa menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Serat sendiri bisa ditemukan di buah-buahan, sayuran, oatmeal, beras merah, ataupun kacang polong.

Namun, ada catatan di sini jangan konsumsi serat terlalu banyak karena bisa sebabkan perut sembelit, kembung, dan sakit perut. Peningkatan kadar serat harus dilakukan bertahap.

Editor: Vien Dimyati